Menelaah Beban Pinjaman Tinggi

Kamis, 26 September 2024 | 03:07 WIB
Menelaah Beban Pinjaman Tinggi
[ILUSTRASI. Suku bunga bank. KONTAN/Muradi/2022/09/15]
Fikri C Permana | Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adi (bukan nama sebenarnya) mengeluh karena harus membayar bunga 10% per bulan ditambah biaya administrasi 5% dari pinjaman di salah satu lembaga keuangan di dekat tempat tinggalnya. Walau secara rasional keberatan dengan beban atau bunga masa depan yang akan dibayar, karena kebutuhan mendesak, mau tak mau dia tetap memutuskan untuk bertransaksi. Jangankan memperhatikan legalitas lembaga tersebut, memikirkan apakah dia bisa bayar saat jatuh tempo pun belum terpikir saat perjanjian diteken.

Alasan pertama kenapa praktik ini masih sering ditemui di masyarakat adalah financial literacy dan akses keuangan formal masih terbatas di Indonesia. Meskipun per Juni 2024, jumlah bank umum di Indonesia telah mencapai 106 bank dengan 24.170 kantor yang tersebar di Indonesia, ditambah 5.998 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta berbagai akses digital atau pendekatan lainnya, namun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di akhir 2023 masih terdapat 23,7% masyarakat usia dewasa di Indonesia belum memiliki rekening bank. Begitu pun merujuk data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) per Mei 2024, jumlah kartu kredit di Indonesia baru 17,94 juta unit atau dengan penetrasi kartu kredit sekitar 5% dari penduduk Indonesia.

Baca Juga: Saham Pertambangan dan Energi Grup Bakrie; BUMI, BRMS, DEWA, dan ENRG Kompak Menguat

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Giliran Adhi Karya (ADHI) Digugat PKPU Proyek Hambalang
| Jumat, 27 September 2024 | 04:45 WIB

Giliran Adhi Karya (ADHI) Digugat PKPU Proyek Hambalang

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dapat gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atas proyek Hambalang. 

Emiten Menggelar Stock Split Agar Saham Likuid
| Jumat, 27 September 2024 | 04:15 WIB

Emiten Menggelar Stock Split Agar Saham Likuid

Menakar aksi stock split ke prospek perdagangan saham.

Proyek Marak, Bisnis Asuransi Rekayasa Masih Perkasa
| Jumat, 27 September 2024 | 04:10 WIB

Proyek Marak, Bisnis Asuransi Rekayasa Masih Perkasa

Proyek Marak, Bisnis Asuransi Rekayasa Masih Perkasa

 

Saham Emiten Lapis Kedua Mulai Menebar Pesona
| Jumat, 27 September 2024 | 04:05 WIB

Saham Emiten Lapis Kedua Mulai Menebar Pesona

Kinerja saham second liner atau lapis kedua mulai berada dalam tren positif. Ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi investor saham.

Perusahaan Masuk PKPU, Grup Bakrie Siap Restrukturisasi Utang
| Jumat, 27 September 2024 | 03:55 WIB

Perusahaan Masuk PKPU, Grup Bakrie Siap Restrukturisasi Utang

Perpanjangan PKPU itu ditetapkan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 20 September 2024.

Penyaluran Kredit Tumbuh, Laba Bersih Bank Besar Naik Pesat
| Jumat, 27 September 2024 | 03:54 WIB

Penyaluran Kredit Tumbuh, Laba Bersih Bank Besar Naik Pesat

Perolehan pertumbuhan laba bank KBMI 4 terdorong ekspansi kredit dan pendapatan komisi yang melaju.

Warisan dan Beban
| Jumat, 27 September 2024 | 03:54 WIB

Warisan dan Beban

Kondisi ekonomi menjelang pergantian pemerintah mengkhawatirkan pasar.

Bunga Turun, Bank Yakin Kredit Konsumer Naik
| Jumat, 27 September 2024 | 03:54 WIB

Bunga Turun, Bank Yakin Kredit Konsumer Naik

Tren penyaluran kredit konsumer bakal semakin melesat usai bunga acuan layu

Utang Indonesia Jatuh Tempo, Tertinggi Ada di Tiga Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo
| Jumat, 27 September 2024 | 01:12 WIB

Utang Indonesia Jatuh Tempo, Tertinggi Ada di Tiga Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

Utang jatuh tempo pemerintah Indonesia terhitung mulai periode 2025-2027, mencapai Rp 800 triliun per tahun.

Berkah Proyek MRT Bagi Sektor Properti, Sejumlah Emiten Bersiap Menghitung Cuan
| Kamis, 26 September 2024 | 12:09 WIB

Berkah Proyek MRT Bagi Sektor Properti, Sejumlah Emiten Bersiap Menghitung Cuan

Jurus marketing properti di kawasan Bekasi, memasarkan hunian yang dekat dengan proyek MRT.  

INDEKS BERITA

Terpopuler