KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selalu ada harapan di balik ikhtiar untuk mengatasi pelbagai masalah sosial, ekonomi atau lingkungan. Memasuki tahun 2025, umat manusia berupaya mengatasi isu terkait dampak perubahan iklim. Pelbagai langkah ditempuh untuk melestarikan lingkungan secara berkelanjutan. Salah satu upaya ditempuh melalui perubahan pendekatan pembangunan eksploitatif-ekstraktif menuju gagasan yang lebih berorientasi pada pelestarian lingkungan yaitu bioekonomi. Tujuan bioekonomi adalah menjamin terciptanya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan.
Untuk memastikan keberlanjutan pembangunan jangka panjang, Bappenas menggagas konsep bioekonomi. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, bioekonomi masuk sebagai agenda kedua yakni mewujudkan transformasi ekonomi nasional. Biekonomi atau ekonomi hayati mendukung pertumbuhan ekonomi seraya mengatasi berbagai masalah terkait perubahan iklim. Contoh riil bioekonomi adalah transisi energi yang berasal dari fosil diubah menjadi energi berbasis bio, misalnya, biomassa yang lebih ramah alam.
Baca Juga: Prospek Emiten Barang Konsumen Primer Masih Positif, Simak Saham Pilihannya
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.