Mengintip Aset Saham Kresna Life yang Diputus Pailit, dari Bali United Hingga NFCX

Kamis, 17 Juni 2021 | 09:56 WIB
Mengintip Aset Saham Kresna Life yang Diputus Pailit, dari Bali United Hingga NFCX
[ILUSTRASI. Nasabah menghadiri sidang pailit Kresna Life. DOK/Nasabah Kresna]
Reporter: Ferrika Sari, Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cerita kurang sedap kembali menerpa Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life) lantaran perusahaan asuransi itu diputus pailit oleh Mahkamah Agung (MA).

Putusan ini belum berkekuatan hukum tetap (inkrah) lantaran manajemen Kresna Life bakal mengajukan peninjauan kembali (PK) atas putusan tersebut.

"Manajemen menghormati dan menghargai putusan MA. Namun demikian, kami akan segera mengajukan upaya hukum PK ke MA," kata Direktur Utama Kurniadi Sastrawinata, dalam keterangan resmi, Jumat (11/6).

Pailit Kresna Life yang diputus MA pada 8 Juni 2021, sejauh ini belum berdampak pada kinerja portofolio saham perusahaan asuransi tersebut.

Paling tidak, mayoritas saham yang dimiliki Kresna Life dengan porsi di atas 5% masih membukukan pertumbuhan yang positif. 

Ini diukur berdasarkan data year to date (ytd) hingga penutupan perdagangan saham 16 Juni 2021.

Baca Juga: SiCepat Ekspress Kembali Menambah Kepemilikan, Kini Mengempit 5 Persen Saham DMMX

Dari enam saham yang dimiliki Kresna Life, dua diantaranya menorehkan pertumbuhan negatif. 

Yakni PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) yang minus -32,5% dan PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) -2,66%.

Sementara empat emiten lain, harga sahamnya tumbuh positif hingga dobel digit. Ambil contoh saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) yang masih tumbuh 56,63%. 

 

 

Sementara saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang pertumbuhannya paling moncer, masih mencatatkan pertumbuhan harga 114,85%.

Koreksi seiring putusan pailit >>>

Namun, jika diukur dari tanggal keluarnya putusan pailit, saham-saham koleksi Kresna Life hampir kompak mengalami koreksi.

Baca Juga: Maximus Insurance buka suara terkait kasus Kresna Life

Saham NFCX misalnya, pada rentang waktu 8 Juni 2021-16 Juni 2021 anjlok 14,81%. Saham emiten pemilik klub Bali United FC, BOLA minus 2,99%. Sementara saham KREN melorot 8,39%

Hanya saham ASMI yang pada rentang waktu 8 Juni 2021 hingga 16 Juni 2021 mengalami kenaikan, yakni 3,85%.

 

 

 

Kresna Life sendiri menyatakan telah membayarkan kewajiban kepada pemegang polis yang jatuh tempo pada Juni 2021. 

"Kami sudah selesaikan pembayaran (kewajiban) pada 10 Juni 2021," kata Direktur Kresna Life Gatot Budianto, Jumat (11/6).

Ia menyebut, sumber dana pembayaran tersebut melalui aset Kresna Life dengan menjual beberapa saham yang masuk dalam portofolio investasi Kresna Life. Saham-saham itu dijual karena menghasilkan profit bagi perusahaan. 

Baca Juga: Deja Vu, Kasus Asabri Mirip Jiwasraya

Untuk klaim selanjutnya, perusahaan akan kembali menjual asetnya secara bertahap untuk memastikan pembayaran klaim berjalan sesuai rencananya. 

Sayangnya, ia tidak menyebutkan berapa klaim yang sudah dibayarkan perusahaan. 

Selanjutnya: Mengukur prospek Bukit Asam (PTBA) di tengah kenaikan harga batubara dan ekspansi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:20 WIB

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras

Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 1,87%, naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,6%

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:03 WIB

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun

Aset negara mencapai Rp 13.692,4 triliun per 31 Desember 2024, naik dibanding 2023 yang sebesar Rp 13.072,8 triliun

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:30 WIB

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (2 Juli 2025) Rp 1.913.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,44% jika menjual hari ini.

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:08 WIB

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2025 mencatatkan surplus sebesar US$ 4,3 miliar, jauh lebih besar dari bulan sebelumnya

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:47 WIB

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jika tidak dilakukan efisiensi anggaran, defisit bisa lebih lebar lagi

Sektor Manufaktur Kian Loyo, Laju Ekonomi Masih Lesu
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:35 WIB

Sektor Manufaktur Kian Loyo, Laju Ekonomi Masih Lesu

PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juni merupakan terendah sejak April 2025 dan sejak Agustus 2021 lalu

Manufaktur Lesu, IHSG Jeblok di Awal Semester II, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 02 Juli 2025 | 06:41 WIB

Manufaktur Lesu, IHSG Jeblok di Awal Semester II, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Level ini di bawah ekspektasi dan menunjukkan  PMI Indonesia di zona kontraksi selama tiga bulan terakhir. Ada kekhawatiran, permintaan menurun

Nilai Tukar Rupiah Terangkat Data Ekonomi
| Rabu, 02 Juli 2025 | 06:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Terangkat Data Ekonomi

Penguatan rupiah didukung sentimen risk-on yang menguat, didukung oleh data manufaktur China yang kembali ke level ekspansi.

Geopolitik Memanas, Harga Komoditas Energi Berfluktuasi
| Rabu, 02 Juli 2025 | 06:15 WIB

Geopolitik Memanas, Harga Komoditas Energi Berfluktuasi

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI telah meningkat 9,9% dalam sebulan terakhir ke level US$ 65,71 per barel pada Selasa (1/7)

Anak Berbakti
| Rabu, 02 Juli 2025 | 06:10 WIB

Anak Berbakti

Jika menyangkut perusahaan publik, maka ada kepentingan investor individu sebagai pemegang saham yang juga harus diperhatikan.

INDEKS BERITA

Terpopuler