Mengukur Dampak Panasnya Harga Minyak Bagi Emiten

Selasa, 07 Juni 2022 | 09:15 WIB
Mengukur Dampak Panasnya Harga Minyak Bagi Emiten
[ILUSTRASI. Foto udara Kapal MV Amanah Morowali yang dimiliki PT Samudera Indonesia dengan kapasitas mencapai 90 ribu ton. ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.]
Reporter: Aris Nurjani, Kenia Intan, Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah merangkak naik. Harga minyak mentah West Texas Intermediate pengiriman Julisempat berada  berada di US$ 119,34 per barel kemarin. Padahal, di bulan lalu, harga minyak masih di US$ 110 per barel.

Kenaikan harga minyak ini akibat dari penerapan larangan impor minyak mentah dari Rusia di Uni Eropa. Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, di sisi lain, permintaan minyak juga melesat seiring dengan turunnya kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia. 

Kelanjutan kenaikan harga minyak juga akan berimbas pada harga energi lain, seperti harga batubara dan gas. Emiten-emiten yang bergerak di sektor transportasi dan logistik, sektor manufaktur, dan sektor consumer good, berpotensi terkena dampak negatif dengan terkereknya harga minyak ini.

Meski begitu, pembukaan kembali ekonomi akan membantu mendorong kinerja emiten sektor-sektor tersebut sepanjang tahun 2022 ini. "Sehingga kenaikan beban akibat harga minyak tadi masih dapat diatasi," imbuh Wawan, Senin (6/6).

Sepengamatan dia, setidaknya 80% dari emiten yang sudah melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2022 berhasil mencatat pertumbuhan kinerja.

Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) Bani Maulana Mulia juga mengatakan hal senada. Kenaikan harga minyak mentah global maupun energi lainnya justru membawa efek positif bagi SMDR, karena mengerek naik permintaan terhadap layanan jasa pelayaran dan logistik perusahaan.

Terlihat, ekspor migas Indonesia naik lebih dari 48% sejak awal tahun ini. "Kenaikan harga minyak mendorong permintaan jasa pelayaran dan logistik sehingga juga mengangkat pendapatan SMDR," kata Bani, Senin (6/6).

Kenaikan harga minyak mentah dunia memang mempengaruhi beban operasi. Meskipun begitu, sejauh ini seluruh kenaikan terhadap beban operasi dapat diteruskan (pass on) kepada pelanggan perusahaan.

Sebagai gambaran, di Januari-Maret 2022, SMDR berhasil membukukan pendapatan US$ 250,09 juta. Angka ini naik 95,64% dibanding realisasi pendapatan kuartal I-2021.

Analis DC Futures Lukman Leong melihat, seiring langkah OPEC terus menambah pasokan secara bertahap dan dilonggarkannya sanksi atas Rusia, harga minyak akan stabil ke US$ 100-US$ 110 per barel di akhir tahun nanti.

 

Bagikan

Berita Terbaru

ESG Elnusa (ELSA): Siapkan Investasi Agar Berbuah Pengurangan Emisi
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 09:00 WIB

ESG Elnusa (ELSA): Siapkan Investasi Agar Berbuah Pengurangan Emisi

Menengok upaya keberlanjutan bisnis PT Elnusa Tbk (ELSA) dalam pengelolaan finansial dan operasional.

Riuh Potensi Industri Musik dan Audio Digital
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:15 WIB

Riuh Potensi Industri Musik dan Audio Digital

Musik dan konten audio sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat di era digital. Prospek platform streaming musik dan audio pun cerah.

Menangkap Cuan dari Perluasan Pengguna QRIS
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:00 WIB

Menangkap Cuan dari Perluasan Pengguna QRIS

Tren transaksi non-tunai bakal semakin meningkat seiring pengguna QRIS yang semakin meluas.          

Menko Pangan: Kami Ingin Desa Menjadi Pusat Kegiatan Ekonomi
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Menko Pangan: Kami Ingin Desa Menjadi Pusat Kegiatan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan membeberkan rencana pengembangan Koperasi Desa Merah Putih kepada KONTAN.

Menampung Jelantah, Alfamart Menyelam Sambil Investasi
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Menampung Jelantah, Alfamart Menyelam Sambil Investasi

Sembari menyelam minum air. Inilah strategi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menjalankan praktik ESG sekaligus menjadi strategi investasi.

 
Banyak Peminat, Gurih Laba usaha Roti Rumahan Makin Nikmat
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Banyak Peminat, Gurih Laba usaha Roti Rumahan Makin Nikmat

Tren konsumsi roti makin gurih. Peluang usaha ini menjadi santapan legit bagi pelaku usaha roti rumahan. Seperti apa cara kerja bisnisnya?

 
Potensi Sangat Besar, Tren Green Jobs di Indonesia bakal Terus Meningkat
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Potensi Sangat Besar, Tren Green Jobs di Indonesia bakal Terus Meningkat

Potensi green jobs di Indonesia sangat besar. Pemerintah pun sudah menyiapkan peta jalan untuk pengembangan tenaga kerja hijau.

Sehari Bersama AI WNI
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Sehari Bersama AI WNI

AI seperti saya hanyalah produk impor. Data warga, transaksi, bahkan kebiasaan masyarakat jadi komoditas yang dimonetisasi pihak asing. 

Ada Kabar Axiata Mencari Investor Strategis, WIFI Negosiasi Beli LINK
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Ada Kabar Axiata Mencari Investor Strategis, WIFI Negosiasi Beli LINK

Pihaknya mengetahui ada pertimbangan dari pemegang saham pengendali LINK untuk mengakses calon investor strategis. 

Setelah Pidato Prabowo, IHSG Malah Ditutup Loyo, Masih Bisa Bangkit Lagi?
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 04:10 WIB

Setelah Pidato Prabowo, IHSG Malah Ditutup Loyo, Masih Bisa Bangkit Lagi?

Pelaku pasar juga berekspektasi ada pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia, yang menjadi sentimen positif.

INDEKS BERITA

Terpopuler