Menilik Prospek Investasi Bursa Berjangka

Kamis, 14 Maret 2019 | 09:00 WIB
Menilik Prospek Investasi Bursa Berjangka
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi sebagian orang, berinvestasi di bursa berjangka mungkin masih sulit. Bahkan, banyak yang menganggap investasi di pasar komoditas ini cuma digadang-gadang bagi kelas menengah ke atas. Maklum, initial margin yang ditentukan jauh lebih besar dibanding investasi di bursa saham.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyatakan, di Monex, initial margin ditetapkan mulai sebesar Rp 5 juta, dengan transaksi mulai dari 0,1 lot.

Initial margin di Rifan Financindo Berjangka lebih tinggi. Investor baru bisa membuka akun dengan minimal Rp 100 juta. Komisi yang dibebankan ke nasabah per lot transaksi Rp 100.000.

Setiap lot transaksi harian dana jaminannya sebesar Rp 10 juta. Artinya dengan Rp 100 juta maksimum bisa sekali transaksi sebanyak 10 lot. Sedangkan bila menginap atau lebih dari satu hari dana jaminan sebesar Rp 20 juta per lot.

Chief Executive Officer (CEO) Rifan Teddy Prasetya mengatakan, initial margin Rifan memang cukup besar karena target investasi berjangka terutama untuk investor menengah ke atas. "Karena kami tahu investasi di berjangka termasuk advance investment, malah lebih advance dari pasar saham," tutur dia pada KONTAN, Rabu (13/3).

Bicara soal imbal hasil tentunya tergantung dari pergerakan komoditas. Teddy menerangkan, misal kontrak emas loco London yang sejak awal tahun pergerakannya sangat dinamis, sehingga memberikan peluang keuntungan yang cukup tinggi bagi investor.

Contoh, jika investasi Rp 10 miliar pada November 2018, maka di Februari 2019, investasi sudah berkembang menjadi Rp 140 miliar, karena pergerakan harga emas loco London naik dari harga US$ 1.200 menjadi US$ 1.340 per ons troi.

Untuk tahun ini Rifan menargetkan total transaksi bisa mencapai 1,5 juta lot. Dengan rincian 1,1 juta lot dari kontrak bilateral dan 400.000 lot dari kontrak multilateral. Dengan andalan kontrak bilateral masih di emas loco London, yang kontribusinya mencapai 80%.

Sedangkan untuk Monex, Ariston menargetkan nilai transaksi harian bisa melonjak dari 1 juta lot per hari menjadi 2 juta lot. Peningkatan transaksi harian akan di dorong oleh transaksi online yang saat ini sudah bisa dilakukan oleh nasabah Monex melalui aplikasi trading mobile MIFX Mobile.

Monex juga menargetkan pada tahun ini jumlah nasabah dapat meningkat 100% dari 5.000 nasabah menjadi 10.000 nasabah.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Genjot Pajak Selain Beri Insentif Impor
| Kamis, 10 April 2025 | 06:25 WIB

Genjot Pajak Selain Beri Insentif Impor

Lima insentif yang akan diberikan diperkirakan tak berdampak signifikan terhadap penerimaan, tetapi pemerintah tetap perlu otimalisasi penerimaan

Siap-siap, Bank Akan Guyur Duit Dividen Rp 125 Triliun Bulan Ini
| Kamis, 10 April 2025 | 06:20 WIB

Siap-siap, Bank Akan Guyur Duit Dividen Rp 125 Triliun Bulan Ini

Di tengah tekanan berat yang mengguyur pasar saham belakangan ini, pemegang saham bank bisa dapat oase segar dari pembagian dividen

Siap-siap, Bank Akan Guyur Duit Dividen Rp 125 Triliun Bulan Ini
| Kamis, 10 April 2025 | 06:20 WIB

Siap-siap, Bank Akan Guyur Duit Dividen Rp 125 Triliun Bulan Ini

Di tengah tekanan berat yang mengguyur pasar saham belakangan ini, pemegang saham bank bisa dapat oase segar dari pembagian dividen

Ekspor Batubara Bukit Asam (PTBA) Tumbuh 30% di Tahun 2024
| Kamis, 10 April 2025 | 06:20 WIB

Ekspor Batubara Bukit Asam (PTBA) Tumbuh 30% di Tahun 2024

PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik

Ekspor Batubara Bukit Asam (PTBA) Tumbuh 30% di Tahun 2024
| Kamis, 10 April 2025 | 06:20 WIB

Ekspor Batubara Bukit Asam (PTBA) Tumbuh 30% di Tahun 2024

PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik

Investasi Saham Bikin Kecewa, Pegang Cash Pilihan Utama
| Kamis, 10 April 2025 | 06:19 WIB

Investasi Saham Bikin Kecewa, Pegang Cash Pilihan Utama

Mengocok kembali portofolio investasi yang menguntungkan ketika pasar saham di dalam negeri sedang bergejolak​.

Uang Tak Legal
| Kamis, 10 April 2025 | 06:17 WIB

Uang Tak Legal

Memperkarakan illicit money memang tak mudah, tapi membiarkannya tak disentuh membuat praktik ini kian merajalela dan mematikan perekonomian.

Uang Tak Legal
| Kamis, 10 April 2025 | 06:17 WIB

Uang Tak Legal

Memperkarakan illicit money memang tak mudah, tapi membiarkannya tak disentuh membuat praktik ini kian merajalela dan mematikan perekonomian.

Ekonomi Tetangga Turun, Indonesia Ikut Manyun
| Kamis, 10 April 2025 | 06:13 WIB

Ekonomi Tetangga Turun, Indonesia Ikut Manyun

Mengukur potensi penurunan ekonomi Indonesia bila ekonomi negara mitra utama tertekan tarif resiprokal AS

Bank Tetap Tancap Gas Salurkan Kredit Korporasi
| Kamis, 10 April 2025 | 06:10 WIB

Bank Tetap Tancap Gas Salurkan Kredit Korporasi

Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit perbankan ke segmen korporasi  per Februari 2025 tumbuh 15,88% secara tahunan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler