Mentok Auto Rejection, Harga Saham Krakatau Steel (KRAS) Masih Berpotensi Naik

Senin, 08 Juni 2020 | 17:22 WIB
Mentok Auto Rejection, Harga Saham Krakatau Steel (KRAS) Masih Berpotensi Naik
[ILUSTRASI. Pekerja memotong lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (6/8) saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mentok di batas atas auto rejection.

KRAS berhasil memuncaki top gainers setelah harga sahamnya naik 25% ke Rp 270 per saham.

Sejauh penelusuran KONTAN, ini kenaikan harga saham harian tertinggi sepanjang sejarah KRAS, sejak perusahaan pelat merah itu melantai di BEI pada 10 November 2010.

Tren kenaikan harga saham KRAS sejatinya sudah dimulai sejak akhir Maret 2020.

Pada 24 Maret 2020 harga saham KRAS berada di titik terendah sepanjang sejarah di Rp 124 per saham.

Namun, sejak saat itu harga sahamnya langsung bergerak naik. Jika dihitung dari level harga terendah tadi hingga penutupan pasar hari ini, saham KRAS sudah mencetak kenaikan 117,74%.

Baca Juga: Perkuat sinergi, Krakatau Tirta Industri akuisisi Krakatau Perbengkelan dan Perawatan

Meski sudah naik sedemikian banyak, saham KRAS rupanya masih punya tenaga untuk menanjak.

Sukarno Alatas, Analis OSO Sekuritas Indonesia menyebut, dari sisi teknikal KRAS masih dalam tren kenaikan harga.

Indikator stochastic dan MACD line bergerak bullish yang disertai kenaikan di sisi volume.

"Harga berpotensi melanjutkan penguatan dengan target resistance di 294," kata Sukarno.

Jika batas atas ini berhasil ditembus, secara teknikal KRAS bakal menguji resistance 314.

Waspada koreksi

Meski demikian, karena kenaikan harganya sudah signifikan, potensi profit taking membayangi perjalanan saham KRAS ke depan.

Namun, sepanjang masih di atas batas support 250-262, koreksi masih bisa dibilang wajar.

Kenaikan harga saham KRAS tidak lepas dari perbaikan fundamental perusahaan baja tersebut.

Kesuksesan restrukturisasi utang Krakatau Steel membuat emiten tersebut akhirnya berhasil membubuhkan laba.

Pada kuartal I-2020 KRAS berhasil meraup laba bersih sebesar US$ 74,1 juta. 

Baca Juga: Terpukul akibat corona, begini keluh kesah pelaku industri baja

Rapor biru ini seiring penurunan beban pokok pendapatan sebesar 39,8% dan penurunan biaya administrasi dan umum sebesar 41,5%.

Sebagai catatan, selama delapan tahun terakhir KRAS selalu mencatatkan kerugian.

Tren positif ini bisa saja berlanjut jika perusahaan kembali mampu melakukan efisiensi.

"Tekanan datang dari masuknya pemain dari luar sehingga permintaan baja KRAS kurang maksimal. Harga baja jadi turun ketika stok meningkat akibat impor," ujar Sukarno.

Bagikan

Berita Terbaru

Setoran Pajak Masih Mengalami Kontraksi
| Rabu, 18 Juni 2025 | 07:49 WIB

Setoran Pajak Masih Mengalami Kontraksi

Direktorat Jenderal Pajak bakal menyigi transaksi digital sebagai salah satu upaya mengerek tax ratio

Pelemahan Data IKK dan IEKLK dari BI Menjadi Sinyal Pelemahan Ekonomi
| Rabu, 18 Juni 2025 | 07:05 WIB

Pelemahan Data IKK dan IEKLK dari BI Menjadi Sinyal Pelemahan Ekonomi

BI juga menyiratkan pesimisme masyarakat mengenai ketersediaan lapangan pekerjaan melalui survei Indeks Ekspetasi Ketersediaan Lapangan Kerja.

United Tractors (UNTR) Menambah Kepemilikan Saham di Supreme Energy
| Rabu, 18 Juni 2025 | 06:52 WIB

United Tractors (UNTR) Menambah Kepemilikan Saham di Supreme Energy

Penambahan kepemilikan saham ini dilakukan UNTR melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN) dan PT Supreme Energy Sriwijaya (SES)

Skema Co Payment Asuransi Untuk Meredam Moral Hazard
| Rabu, 18 Juni 2025 | 06:47 WIB

Skema Co Payment Asuransi Untuk Meredam Moral Hazard

Rasio klaim asuransi kesehatan lebih besar dari premi yang dibayarkan, yaitu 131,2% di 2023 dan 121,9% di 2024.

Tebar Dividen Tunai, ACES Beri Imbal Hasil Menarik
| Rabu, 18 Juni 2025 | 06:43 WIB

Tebar Dividen Tunai, ACES Beri Imbal Hasil Menarik

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 579,87 miliar atau Rp 33,87 per saham.

Banyak Tekanan, Ciputra (CTRA) Memasang Target Stagnan
| Rabu, 18 Juni 2025 | 06:41 WIB

Banyak Tekanan, Ciputra (CTRA) Memasang Target Stagnan

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih konservatif di tengah tantangan industri properti di tahun 2025

PLN Mendapat Berkah Jualan Listrik di Hamparan Sawah
| Rabu, 18 Juni 2025 | 06:41 WIB

PLN Mendapat Berkah Jualan Listrik di Hamparan Sawah

Pelaksanaan program Electrifying Agriculture juga sekaligus untuk mendukung target pemerintah mencapai swasembada pangan.

Suku Bunga The Fed Tentukan Arah Pasar
| Rabu, 18 Juni 2025 | 06:39 WIB

Suku Bunga The Fed Tentukan Arah Pasar

Dalam jangka pendek, support Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di kisaran 7.100-7.130, dengan resistance 7.250-7.300.

Anak Usaha Terbitkan Surat Utang Rp 2,5 Triliun, Begini Rekomendasi Saham WIFI
| Rabu, 18 Juni 2025 | 06:37 WIB

Anak Usaha Terbitkan Surat Utang Rp 2,5 Triliun, Begini Rekomendasi Saham WIFI

Seluruh dana hasil penawaran obligasi akan digunakan untuk refinancing, belanja modal atau capital expenditure (capex) serta modal kerja.

Dampak Suntikan Duit Danantara ke Pasar Saham Hanya Sementara
| Rabu, 18 Juni 2025 | 06:22 WIB

Dampak Suntikan Duit Danantara ke Pasar Saham Hanya Sementara

Tahun ini, Danantara menargetkan investasi US$ 5 miliar atau sekitar Rp 81,45 triliun. Target ini dalam kurun waktu enam hingga sembilan bulan.

INDEKS BERITA

Terpopuler