Menurunkan Biaya Dana Tak Cukup dengan Memangkas Bunga LPS

Selasa, 23 September 2025 | 06:20 WIB
Menurunkan Biaya Dana Tak Cukup dengan Memangkas Bunga LPS
[ILUSTRASI. Simpanan Valas: Teller menunjukan mata uang asing di Kantor Cabang Bank Negara Indonesia (BNI), JAkarta, Jum’at (23/5/2025). Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), simpanan valas tumbuh 10,5% secara tahunan per MAret 2025. KONTAN/Baihaki/23/5/2025]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memangkas tingkat bunga penjaminan (TBP) alias LPS rate tak serta merta membuat perbankan menurunkan bunga. Penyebabnya, bank masih bergantung pada simpanan jumbo berbunga tinggi. 

Kemarin, LPS kembali menurunkan TBP 25 basis poin. LPS menetapkan TBP untuk simpanan rupiah bank umum berada di level 3,5% dan simpanan dalam bentuk valuta asing berada di level 2%. Keputusan terbaru ini akan berlaku mulai 1 Oktober 2025 hingga Juni 2025 hingga 31 Januari 2026.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Masih Bisa Tertahan Depresiasi Rupiah
| Selasa, 23 September 2025 | 07:24 WIB

IHSG Masih Bisa Tertahan Depresiasi Rupiah

IHSG sELASA (23/9) bakal bergerak di rentang support 7.969 dan 7.921. Lalu, resistance berada di level 8.130 dan 8.152.

Masih Terjadi Lagi, Pembobolan Akun Saham Investor di Sekuritas
| Selasa, 23 September 2025 | 07:21 WIB

Masih Terjadi Lagi, Pembobolan Akun Saham Investor di Sekuritas

Portofolio investasi seorang investor di platform sekuritas internasional dibobol hanya dalam waktu dua jam.

Menkeu Tunda Badan Penerimaan Negara
| Selasa, 23 September 2025 | 06:47 WIB

Menkeu Tunda Badan Penerimaan Negara

Kendati begitu, keputusan pembentukan BPN masih akan bergantung pada hasil diskusi dan perintah dari Presiden Prabowo Subianto

Siasat Surya Toto (TOTO) Mengucurkan Cuan di Tahun Ini
| Selasa, 23 September 2025 | 06:45 WIB

Siasat Surya Toto (TOTO) Mengucurkan Cuan di Tahun Ini

Pertumbuhan kinerja TOTO pada semester I-2025 yang paling utama karena faktor kenaikan penjualan dalam negeri.

Insentif PPN DTP Rumah Berlanjut Hingga 2026
| Selasa, 23 September 2025 | 06:42 WIB

Insentif PPN DTP Rumah Berlanjut Hingga 2026

Airlangga menegaskan pemberian insentif tersebut telah disetujui oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Kementerian Keuangan

Rupiah Anjlok ke Rp 16.611 per Dolar AS, Cek Prediksi Kurs Hari Ini (23/9)
| Selasa, 23 September 2025 | 06:40 WIB

Rupiah Anjlok ke Rp 16.611 per Dolar AS, Cek Prediksi Kurs Hari Ini (23/9)

Rupiah melemah 0,06% pada Senin (22/9) ke Rp 16.611. Cari tahu penyebabnya  serta prediksi kurs rupiah terbaru di sini!

Mengejar Rp 60 Triliun dari Penunggak Terbesar
| Selasa, 23 September 2025 | 06:29 WIB

Mengejar Rp 60 Triliun dari Penunggak Terbesar

Realisasi penerimaan pajak neto hingga 31 Agustus 2025 masih terkontraksi 5,1% secara tahunan       

Harga Logam Industri Terdongkrak Pelemahan Dolar AS
| Selasa, 23 September 2025 | 06:20 WIB

Harga Logam Industri Terdongkrak Pelemahan Dolar AS

Harga komoditas logam industri secara umum tertekan permintaan dari Tiongkok yang lesu dan perlambatan ekonomi global.

Menurunkan Biaya Dana Tak Cukup dengan Memangkas Bunga LPS
| Selasa, 23 September 2025 | 06:20 WIB

Menurunkan Biaya Dana Tak Cukup dengan Memangkas Bunga LPS

Langkah LPS memangkas tingkat bunga penjaminan (TBP) alias LPS rate tak serta merta membuat perbankan menurunkan bunga​

Mesin Ekonomi Masih Belum Berputar Optimal
| Selasa, 23 September 2025 | 06:20 WIB

Mesin Ekonomi Masih Belum Berputar Optimal

Per Agustus 2025, penerimaan negara turun lebih dalam dan pertumbuhan belanja masih melambat        

INDEKS BERITA

Terpopuler