ILUSTRASI. Bendera Korea Selatan menutupi anggota penjaga upacara sebelum kedatangan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Gedung Putih di Washington, AS, 11 April 2019. REUTERS/Carlos Barria/Files
Reporter: Harian Kontan | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - Indonesia dan Korea Selatan secara resmi memulai hubungan bilateral pada tahun 1973. Alhasil, tahun ini tepat 50 tahun hubungan bilateral di antara kedua negara.
Memanfaatkan momentum penting ini menjadi relevan bagi kita untuk melihat situasi ekonomi kedua negara saat hubungan tersebut dimulai dan membandingkannya dengan situasi saat ini. Dan, tentu saja sangat relevan apabila kita mencoba menarik pelajaran. Tidak lain untuk memacu agar Indonesia bisa semakin cepat mewujudkan cita-cita adil dan makmur untuk semua.
Merujuk data Bank Dunia, tahun 1973, Indonesia mencatatkan PDB sebesar US$ 16,3 miliar dengan 127 juta penduduk atau pendapatan per kapita sebesar US$ 130. Di tahun yang sama, Korea Selatan mencatatkan PDB sebesar US$ 13,9 miliar, dengan 34 juta penduduk atau pendapatan per kapita US$ 407.
Masih merujuk sumber yang sama, tahun 2022 Indonesia mencatatkan PDB senilai US$ 1,3 triliun dengan 275 juta penduduk atau pendapatan per kapita US$ 4.788. Sementara Korea Selatan mencatatkan PDB sebesar
US$ 1,7 triliun dengan 51 juta penduduk atau pendapatan per kapita US$ 32.254. Gap yang cukup besar.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.