Meski Menyempit, Surplus Perdagangan Indonesia Berlanjut 58 Bulan Beruntun

Senin, 17 Maret 2025 | 17:09 WIB
Meski Menyempit, Surplus Perdagangan Indonesia Berlanjut 58 Bulan Beruntun
[ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Surplus Neraca Perdagangan barang Indonesia pada Februari 2025 mencapai US$ 3,13 miliar. Surplus neraca perdagangan ini tercatat turun US$ 380 juta secara bulanan, namun meningkat secara tahunan sebesar US$ 2,28 miliar.]
Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 mengalami surplus sebesar US$ 3,13 miliar. Meskipun angka ini turun US$ 380 juta dibandingkan bulan sebelumnya, secara tahunan mengalami kenaikan sebesar US$ 2,28 miliar.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa surplus ini telah terjadi selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus ini didukung oleh sektor non-migas yang mencapai US$ 4,84 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,92 miliar.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

QRIS Tap dan Peluang UMKM Indonesia
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:37 WIB

QRIS Tap dan Peluang UMKM Indonesia

Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diharapkan ikut bertumbuh seiring dengan meningkatnya transaksi menggunakan QRIS Tap. 

Banyak Petunjuk Ekonomi Indonesia Sedang Sakit
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:35 WIB

Banyak Petunjuk Ekonomi Indonesia Sedang Sakit

Kendati ada data ekonomi yang positif, kondisi ini tak mengubah fakta bahwa ekonomi sedang tidak baik-baik saja

Bankir Prediksi Biaya Dana Bank Sulit Turun
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:35 WIB

Bankir Prediksi Biaya Dana Bank Sulit Turun

Bankir memperkirakan hasil keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan pekan ini belum akan mengubah kondisi likuiditas perbankan. ​

Gelombang PHK Naik, Jumlah KPR Bermasalah Menanjak
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:35 WIB

Gelombang PHK Naik, Jumlah KPR Bermasalah Menanjak

Total nilai KPR yang bermasalah pada akhir athun 2024 telah mencapai Rp 22,5 triliun, bertambah Rp 4 38 triliun hanya dałam setahun.​

Saham DCII Top Laggards, IHSG Melemah Tiga Hari Beruntun
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:30 WIB

Saham DCII Top Laggards, IHSG Melemah Tiga Hari Beruntun

IHSG mengakumulasikan pelemahan 1,91% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG turun 8,59%.

Surplus Neraca Dagang Makin Menyusut
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:30 WIB

Surplus Neraca Dagang Makin Menyusut

 Surplus neraca perdagangan ini tercatat turun US$ 380 juta secara bulanan, namun meningkat US$ 2,28 miliar secara tahunan. 

Premi Restrukturisasi Tambah Beban Perbankan
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:30 WIB

Premi Restrukturisasi Tambah Beban Perbankan

Mulai awal 2025, perbankan mulai wajib membayar iuran Program Premi Restrukturisasi Perbankan (PRP).​

Elnusa (ELSA) Siapkan Dana Belanja Modal Rp 594 Miliar
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:20 WIB

Elnusa (ELSA) Siapkan Dana Belanja Modal Rp 594 Miliar

ELSA akan mengoptimalkan dana capex untuk pengembangan inovasi, termasuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.

IHSG Belum Lepas dari Tekanan Jual
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:16 WIB

IHSG Belum Lepas dari Tekanan Jual

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahan menuju support level 6.400 pada perdagangan Selasa (18/3).

Pendapatan Turun, Tapi Laba Bersih Barito Pacific (BRPT) Melesat 116%
| Selasa, 18 Maret 2025 | 03:09 WIB

Pendapatan Turun, Tapi Laba Bersih Barito Pacific (BRPT) Melesat 116%

BPRT mencetak laba bersih sebesar US$ 56,48 juta di 2024,  melonjak 116,28% yoy dari US$ 26,11 juta.

INDEKS BERITA

Terpopuler