Meski Penjualan Mobil Turun, Laba Emiten Multifinance Masih Bertumbuh

Kamis, 08 Agustus 2019 | 08:32 WIB
Meski Penjualan Mobil Turun, Laba Emiten Multifinance Masih Bertumbuh
[]
Reporter: Ahmad Ghifari, Ferrika Sari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan penjualan kendaraan mobil menjadi salah satu tantangan terbesar bagi perusahaan pembiayaan (multifinance).

Meski demikian, sebagian besar emiten multifinance yang sudah melaporkan kinerja keuangan semester I-2019 masih mampu membukukan laba.

Dari 15 emiten multifinance, 13 di antaranya sudah memaparkan kinerja laporan keuangan Juni 2019 kemarin.

Hasilnya, ada sembilan yang mencatatkan kenaikan pembiayaan dan laba.

Ambil contoh PT Adira Dinamika Multifinance (ADMF) sampai semester pertama 2019 membukukan laba bersih Rp 948,94 miliar atau naik 8,61% dibandingkan periode sebelumnya.

Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli membenarkan, pembiayaan baru di segmen sepeda motor naik sekitar 9%.

Sementara segmen mobil stagnan karena masyarakat menunda belanja akibat efek pemilihan presiden dan penurunan harga komoditas.

Membaik di paruh kedua

Dengan selesainya masa pemilu, Adira Finance yakin kinerja akan membaik di semester II 2019.

Apalagi anak usaha PT Bank Danamon Tbk (BDMN) ini berhasil menaikkan pembiayaan baru 4% menjadi Rp 19,1 triliun di semester I 2018.

Selain Adira Finance, PT Buana Finance Tbk (BBLD) juga mencatatkan pertumbuhan laba.

Sampai pertengahan tahun 2019 perseroan mengantongi laba sebesar Rp 33,42 miliar.

Jumlah tersebut meningkat 2,69% dari Juni tahun lalu yaitu Rp 32,55 miliar.

Sekretaris Perusahaan Buana Finance Suyani menjelaskan, portofolio pembiayaan masih didominasi mobil bekas yaitu 76,6% atau senilai Rp 785,5 miliar dari total pembiayaan.

Sementara PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengalami penurunan laba 1,80% menjadi Rp 690,17 miliar.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan BFI Finance Sudjono, menjelaskan, berbagai faktor mempengaruhi kinerja laba.

Seperti perlambatan investasi, melesunya harga komoditas serta hajatan pemilu yang sempat membuat pasar khawatir.

Bagikan

Berita Terbaru

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel
| Rabu, 31 Desember 2025 | 20:14 WIB

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel

Hingga 24 Desember 2025, KSEI mencatat jumlah investor pasar modal telah menembus 20,32 juta Single Investor Identification (SID).

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 19:01 WIB

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025

Ekonomi Indonesia menunjukkan dua wajah yang berbeda. Produsen mulai bersikap lebih hati-hati saat keyakinan konsumen mulai membaik.

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik
| Rabu, 31 Desember 2025 | 17:27 WIB

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik

IHSG menguat 22,13% di 2025, ditutup 8.646,94, didorong investor lokal. Asing net sell Rp 17,34 triliun.

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 15:00 WIB

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan

ESSA mulai menunjukkan sinyal yang semakin konstruktif dan menarik bagi investor dengan profil risiko lebih agresif.

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

INDEKS BERITA

Terpopuler