Meski Tertekan Harga CPO, Laba Indofood (INDF) Mampu Melejit 30,1%

Rabu, 31 Juli 2019 | 08:56 WIB
Meski Tertekan Harga CPO, Laba Indofood (INDF) Mampu Melejit 30,1%
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) baru saja mengumumkan laporan keuangan per 30 Juni 2019.

Hasilnya, laba periode berjalan yang mampu diatribusikan ke pemilik entitas induk melejit 30,1% year-on-year (yoy).

Nilai labanya naik dari Rp 1,96 triliun per 30 Juni 2018 menjadi Rp 2,55 triliun per 30 Juni 2019.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam keterangan resminya, Rabu (31/7) mengakui kinerja positif INDF diwarnai tekanan di sisi harga crude palm oil (CPO).

Penurunan harga minyak kelapa sawit ini berpengaruh terhadap kinerja grup agribisnis yang dikonsolidasikan ke laporan keuangan Indofood.

Untungnya, anak usaha Indofood, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mampu menorehkan kinerja yang cemerlang.

Baca Juga: Anthoni Salim: Penjualan dan Laba Bersih Indofood CBP (ICBP) Tumbuh Double Digit

Catatan KONTAN, pada semester pertama 2019 harga rata-rata CPO di Bursa Malaysia hanya RM 2.047 per metrik ton. 

Sebagai perbandingan, harga rata-rata CPO pada semester pertama tahun lalu masih bertahan RM 2.432 per metrik ton.

Artinya, rata-rata harga CPO pada paruh pertama 2019 sudah turun 15,83% year-on-year (yoy).

Naik satu digit

Sementara itu, penjualan neto konsolidasi Indofood pada semester I-2019 naik 7,2% dari Rp 36 triliun menjadi Rp 38,61 triliun.

Di sisi profitabilitas, Indofood mampu menghasilkan marjin laba usaha sebesar 12,4%. 

Sementara marjin laba bersihnya meningkat dari 5,4% menjadi 6,6%.

Bagikan

Berita Terbaru

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
| Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991.

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler