KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Energi Persada Tbk berencana mengembangkan dua proyek kongsi dengan Shizuoka Gas Co Ltd. Salah satunya adalah logistik dan distribusi dalam proyek Blok Masela di Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Seperti diketahui, proyek Blok Masela melibatkan perusahaan asal Jepang yakni Inpex Corporation. Adapun di Negeri Sakura, Shizuoka Gas merupakan perusahaan terbesar ke empat dalam bidang perdagangan dan logistik gas. Kebetulan pula, Shizuoka sedang ingin memperbesar bisnisnya di Indonesia.
Shizuoka merupakan pemilik 7,5% saham Mitra Energi per 31 Maret 2019. Tak cuma memiliki, Shizuoka menransfer teknologi dan keterampilan kepada Mitra Energi. "Kami sangat dekat untuk pengembangan proyek-proyek baru," kata Ivo Wongkaren, Direktur Utama PT Mitra Energi Persada Tbk saat paparan publik, Rabu (19/6).
Bentuk kerjasama lain dengan Shizuoka berupa pengembangan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Daya listrik proyek setrum tersebut antara 7,5 megawatt (MW) hingga 20 MW. Target realisasinya kuartal III atau IV tahun 2020.
Kemungkinan besar, PLTG Musi Banyuasin melibatkan perusahaan BUMD setempat. Saat ini, skema bisnis PLTG masih dalam tahap perundingan. Maklum, harga jual listrik mengacu pada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Yang pasti, Mitra Energi sudah menyiapkan anggaran investasi US$ 19 juta. Duit tersebut menjadi bagian dari dana belanja modal US$ 20 juta pada tahun ini.
Adapun dana selebihnya senilai US$ 1 juta akan digunakan untuk membiayai proyek compressed natural gas (CNG) yang siap beroperasi Agustus 2019. CNG itu bisa meningkatkan volume penjualan gas dari semula 4 mmscfd menjadi 6,5 mmscfd.