Multifinance Berharap Permintaan Pembiayaan Meningkat di Ramadan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Ramadan menjadi masa panen dan menguntungkan bagi perusahaan pembiayaan, karena pembiayaan kendaraan diproyeksi meningkat. Meski begitu, penjualan kendaraan turun di Januari 2025.
Mengacu data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil secara wholesales di Januari 2025 tercatat 61.843 unit, atau turun 11,3% secara tahunan. Sementara itu, penjualan ritel juga turun 18,6% secara tahunan menjadi 63.858 unit.
Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman berharap, momentum Ramadan dan Idulfitri bisa berdampak pada permintaan pembiayaan kendaraan. Di Januari 2025, CNAF menyebut total penyaluran pembiayaan baru masih tumbuh 6,53% secara tahunan menjadi Rp 934,88 miliar dari Rp 877,61 miliar.
Baca Juga: IMA dan APBI: Perlu Masa Transisi 6 Bulan untuk Penerapan HBA Jadi Standar Ekspor
Dengan pertumbuhan yang positif, Ristiawan memproyeksi pembiayaan kendaraan di masa lebaran tahun ini dapat tumbuh lebih baik dari tahun lalu. "Momen lebaran tahun ini dapat dimaksimalkan untuk menyalurkan pembiayaan kendaraan dengan lebih agresif, mengingat akan ada pertumbuhan permintaan pada kendaraan baru, bekas ataupun pembiayaan multiguna," kata dia.
Ristiawan menargetkan pada tahun ini dapat menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 9,5 triliun. Untuk menggapai target tersebut, CNAF akan memberi promo lebaran dengan bunga mulai dari 0% untuk jangka waktu satu tahun.
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) juga percaya diri tren penyaluran pembiayaan baru menjelang Ramadan dan lebaran akan meningkat.
Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani bilang, berdasarkan pengalaman di tahun sebelumnya, ada peningkatan kebutuhan masyarakat, baik untuk kebutuhan transportasi maupun konsumtif, yang seringkali meningkat.
Baca Juga: Pengusaha Bersiap Hadapi Implementasi Kebijakan DHE SDA 100% Per 1 Maret 2025
"Biasanya ada peningkatan pembiayaan karena keperluan kendaraan transportasi untuk perjalanan mudik, belanja makanan, biaya mudik dan lainnya," kata Gani, Jumat (28/2).
Gani menyebutkan, per Januari, Adira Finance mencatatkan pembiayaan kendaraan baru sebesar Rp 2,4 triliun. Angka ini turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, Gani tak menyebut besaran penurunan tersebut.
"Pembiayaan kendaraan baru kami turun karena tantangan dan kebingungan kebijakan, seperti PPN naik dan pajak opsen," jelas Gani.
Dia menambahkan, untuk menjaga penyaluran pembiayaan kendaraan, Adira Finance akan ekspansi bisnis secara selektif ke daerah yang memiliki potensi tinggi, terus mengembangkan bisnis non otomotif seperti produk multiguna Solusi Dana, dan memperkuat kerjasama dengan dealer dan mitra strategis.
Gani menyebut, Adira Finance juga mengandalkan referral dari Bank Danamon. Strategi lain Adira Finance adalah dengan mementingkan retensi nasabah.
Baca Juga: Inaplas Optimistis Kebijakan HGBT Akan Mendorong Sektor Industri Semakin Kompetitif
Ini dilakukan melalui penawaran yang lebih baik serta perbaikan proses, seiring inisiatif perbaikan struktur biaya agar bersaing lewat proses digitalisasi.
Beberapa program Sobat Ramadan Adira Finance di 2025 antara lain, cashback Adirapoin Sobat Adira Expo, undian UUS 2025 Sobat Adira Expo, dan lainnya