NIM Perbankan Masih Dalam Tren Menurun

Sabtu, 12 April 2025 | 05:05 WIB
NIM Perbankan Masih Dalam Tren Menurun
[ILUSTRASI. Suasana booth Bank Central Asia (BCA) di pusat perbelanjaan di Bogor, Jumat (11/4). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan tercatat senilai 5,75 persen secara tahunan menjadi Rp 8.926 triliun per Februari 2025. KONTAN/Baihaki/11/4/2025]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah perbankan menghasilkan laba makin berat. Ini nampak dari rasio net interest margin (NIM), salah satu penanda tingkat profitabilitas bank, yang dalam tren menurun. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio NIM perbankan di Februari 2025 berada pada level 4,39%. Angka ini lebih rendah dari capaian pada posisi Desember 2024 di level 4,62% dan posisi Februari 2024 di level 4,49%.

Baca Juga: NIM Perbankan Mulai Menunjukkan Perbaikan di Kuartal III 2024

Mayoritas bank-bank raksasa RI yang masuk dalam KBMI 4 juga tercatat mengalami penurunan NIM secara bulanan. Bahkan, realisasi rasio NIM masih di bawah target masing-masing bank.

Bila dihitung secara bulanan, NIM PT Bank Central Asia Tbk (BCA) turun paling besar. NIM BCA di Februari 2025 sebesar 5,40% atau turun sebanyak 51 basis poin (bps) dari posisi Januari 2025. 

Jika melihat dalam dua bulan pertama tahun ini, NIM BCA di 5,67%. Angka tersebut masih di bawah target mereka yang ada di 5,7%–5,8%.

Tak cuma NIM

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mengalami penurunan NIM 43 bps jadi 3,99% pada Februari 2025. Sementara dalam dua bulan pertama 2025, NIM Bank Mandiri ada di 4,21%. Capaian ini jauh di bawah target di 5%–5,2%.

NIM PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga turun 27 bps pada Februari 2025 menjadi 3,44%. Satu-satunya yang mengalami kenaikan NIM secara bulanan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar 24 bps jadi 6,39%. 

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan, NIM hanya salah satu komponen indikator profitabilitas. Ada faktor-faktor lain yang bisa menjaga laba bank. "NIM belum memperhitungkan pendapatan non-bunga, biaya operasional perusahaan, dan biaya pencadangan kredit," ujar Hera.

Baca Juga: Margin Bunga Bersih (NIM) Perbankan Menyusut di Tengah Ketatnya Likuiditas

Hera melihat, pergerakan NIM ke depan akan sejalan dengan permintaan kredit di pasar, suku bunga dan likuiditas. Kredit BCA per Februari 2025 naik 14% secara tahunan mencapai Rp 900,7 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae berpendapat, kinerja bank tidak bisa dilihat dari NIM semata. Jika melihat rasio return on asset (ROA), kinerja tetap baik. "Apabila dilihat dari profitabilitas bank relatif terjaga dengan ROA-nya 2,41%," ujar Dian

 

Selanjutnya: Transaksi QRIS Perbankan Naik Saat Ramadan Lebaran

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 32,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (13 April 2025)
| Minggu, 13 April 2025 | 08:38 WIB

Profit 32,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (13 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 April 2025) 1 gram Rp 1.904.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 32,48% jika menjual hari ini.

Punya Banyak Kartu Kredit, Kelola dengan Baik
| Minggu, 13 April 2025 | 08:30 WIB

Punya Banyak Kartu Kredit, Kelola dengan Baik

Punya banyak kartu kredit, memang menawarkan banyak keuntungan juga. Tapi, tanpa pengelolaan yang bijak, bisa menjadi bumerang.

Pasar Aset Kripto Sedang Sensitif, Cari Aman pada Big Caps
| Minggu, 13 April 2025 | 07:30 WIB

Pasar Aset Kripto Sedang Sensitif, Cari Aman pada Big Caps

Bitcoin cs sedang rawan volatilitas ekstrem. Simak saran memilah aset kripto yang masih atraktif!   

Berkenalan dengan Ragam Macam Ikan Lewat Komunitas Mancing
| Minggu, 13 April 2025 | 06:30 WIB

Berkenalan dengan Ragam Macam Ikan Lewat Komunitas Mancing

Komunitas memancing tidak sekadar untuk menyalurkan hobi atau sekadar mencari spot memancing saja. Beragam cerita saat mancing bersama komunitas.

 
Mengurangi Emisi dengan Mengupayakan Kapal LNG
| Minggu, 13 April 2025 | 05:30 WIB

Mengurangi Emisi dengan Mengupayakan Kapal LNG

Industri pelayaran mulai memakai kapal bahan bakar LNG ramah lingkungan. Namun keputusan ini punya sederet tantangan. Apa saja?

 
Tenang, Resesi Masih Jauh
| Minggu, 13 April 2025 | 04:30 WIB

Tenang, Resesi Masih Jauh

​Resesi. Kata ini, belakangan, kian sering disebut. Banyak pebisnis cemas, perang dagang global jilid kedua akan memicu resesi ekonomi.

Dampak Kelangkaan Buah Kelapa di Negeri Berpantai
| Minggu, 13 April 2025 | 04:05 WIB

Dampak Kelangkaan Buah Kelapa di Negeri Berpantai

Harga santan dari buah kelapa semakin mahal. Baik santan segar atau olahan, harganya semakin merayap naik. Kenapa hal ini terjadi?

Aliran Dana Asing Keluar Rp 2,49 Triliun, Dalam Sepekan IHSG Turun 3,25%
| Sabtu, 12 April 2025 | 09:52 WIB

Aliran Dana Asing Keluar Rp 2,49 Triliun, Dalam Sepekan IHSG Turun 3,25%

Kemarin, aliran dana asing net buy Rp 44,61 miliar. Namun, jika ditotal aliran dana asing keluar (net sell)  Rp 2,49 triliun selama sepekan.

Profit 32,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (12 April 2025)
| Sabtu, 12 April 2025 | 08:39 WIB

Profit 32,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (12 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (12 April 2025) 1 gram Rp 1.904.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 32,48% jika menjual hari ini.

Tunggu Respon Permintaan Pertemuan Prabowo-Trump
| Sabtu, 12 April 2025 | 07:28 WIB

Tunggu Respon Permintaan Pertemuan Prabowo-Trump

Kementerian Luar Negeri telah memulai negosiasi terkait pengenaan tarif  PresidenTrump terhadap Indonesia

INDEKS BERITA

Terpopuler