OJK Pangkas Pertumbuhan Kredit Industri Perbankan

Kamis, 28 Oktober 2021 | 07:30 WIB
OJK Pangkas Pertumbuhan Kredit Industri Perbankan
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski  permintaan mulai menggeliat, penyaluran kredit perbankan hingga akhir tahun 2021 belum bisa meningkat optimal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit industri perbankan berkisar 4% hingga 5% sepanjang 2021.

Padahal sebelumnya,OJK memperkirakan pembiayaan perbankan tahun ini berkisar 6% plus minus 1% (atau 5% hingga 7%). Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menyatakan kredit perbankan sudah mulai 2,21% year on year (yoy) hingga September 2021. 
 
“Masih ada beberapa bulan di Oktober, November, dan Desember. Dengan adanya pertumbuhan kredit secara year to date (ytd) 3,12% per September, kami perkirakan pertumbuhan kredit tahun ini akan jatuh pada rentang 4% hingga 5%,” papar Wimboh Rabu (27/10). 
 
Berdasarkan penggunaannya, kredit modal kerja naik 2,85% yoy, kredit investasi meningkat 0,37% yoy, dan kredit konsumsi tumbuh 2,95% yoy. OJK melihat pertumbuhan ini cukup besar dibandingkan kuartal kedua 2021 lalu. Seiring peningkatan mobilitas masyarakat dan penurunan kasus harian Covid-19. 
 
Kredit perbankan sektor utama juga menunjukkan pertumbuhan. Seperti kredit rumah tangan naik 2,77% ytd, sektor perdagangan meningkat 2,43% ytd, sektor manufaktur tumbuh 2,05% ytd.
 
Bankir masih optimistis
 
Kendati demikian, sejumlah  bank masih optimis mengejar target kredit yang telah ditetapkan di awal tahun. Bank Rakyat Indonesia (BRI) optimistis, mencapai proyeksi pertumbuhan kredit 6% hingga 7% yoy sepanjang 2021.
 
BRI telah menyalurkan kredit secara konsolidasi  senilai Rp 1.026,42 triliun hingga September 2021.  Tumbuh 9,74%% yoy dibanding tahun lalu senilai Rp 935,34 triliun.  “Ditopang kredit UMKM yang tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp 848,6 triliun. Sehingga porsi kredit UMKM di BRI  naik menjadi 82,67% terhadap total portofolio kredit,” jelas Direktur Utama BRI, Sunarso. 
 
Apabila dirinci per segmen, penyaluran kredit mikro BRI tercatat Rp 464,66 triliun, kredit konsumer Rp 147,16 triliun, kredit kecil dan menengah Rp. 236,77 triliun dan kredit korporasi Rp. 177,83 triliun. 
 
Bank BNI yakin bisa mencapai pertumbuhan kredit hingga akhir tahun di 5% hingga 7% yoy.  “Dengan fokus ke segmen profil risiko rendah, dan pada top tier debitur yang menjadi leading market di masing-masing industri,” jelas Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini.
 
BNI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 569,73 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Nilai itu tumbuh 3,7% yoy dibanding posisi sama tahun lalu senilai Rp 550,04 triliun.
 
"Kredit BNI didorong segmen lower risk segment yakni kredit konsumer tumbuh 9,9% yoy. Paling tinggi di kredit berbasis payroll 17,5% yoy,” paparanya.
 
Bank Central Asia (BCA) juga yakin bisa mencapai target pertumbuhan kredit 4% hingga 6% tahun ini. Direktur BCA, Vera Eve Lim bilang pertumbuhan pembiayaan naik 4,1% yoy Rp 581,85 triliun menjadi RP 605,87 triliun di September 2021. 
 
BCA optimistis, seiring mulai kembali bergeraknya pelaku bisnis dalam perekonomian. Terlebih kredit korporasi BCA tumbuh 7,1% yoy dari Rp 251,99 triliun menjadi Rp 269,89 triliun pada kuartal III 2021.                                  
 
 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Bobot Indonesia di Indeks MSCI Turun, Itu yang Bikin Asing Masif Jual Saham Bank
| Kamis, 14 November 2024 | 09:30 WIB

Bobot Indonesia di Indeks MSCI Turun, Itu yang Bikin Asing Masif Jual Saham Bank

MSCI telah menurunkan bobot Indonesia dari 2% pada Januari 2024 menjadi tinggal 1,5% pada November 2024. 

Morgan Stanley Proyeksi Pasar Saham RI Menarik, Perhatikan Risiko dan Pilihan Saham
| Kamis, 14 November 2024 | 09:19 WIB

Morgan Stanley Proyeksi Pasar Saham RI Menarik, Perhatikan Risiko dan Pilihan Saham

Saham sektor keuangan dan sektor komoditas yang selama ini menopang kapitalisasi pasar saham di Indonesia kekurangan katalis.

Akhirnya Naik Usai Turun dalam Sepekan, Ini Rekomendasi Saham BBRI, BBNI, BMRI & BBCA
| Kamis, 14 November 2024 | 08:00 WIB

Akhirnya Naik Usai Turun dalam Sepekan, Ini Rekomendasi Saham BBRI, BBNI, BMRI & BBCA

Rebound harga saham BBRI, BMRI dan BBNI pada perdagangan kemarin berlangsung tatkala tekanan jual investor asing masih berlangsung.

Penerimaan PNBP Minerba Lampaui Target, Batubara Menjadi Tumpuan
| Kamis, 14 November 2024 | 07:55 WIB

Penerimaan PNBP Minerba Lampaui Target, Batubara Menjadi Tumpuan

Realisasi PNBP sektor minerba per 12 November 2024 mencapai Rp 121,74 triliun, atau 107,22% dari target  tahun ini sebesar Rp 113,54 triliun.

Perbaiki Margin Laba, ANTM Lakukan Sejumlah Ekspansi
| Kamis, 14 November 2024 | 07:51 WIB

Perbaiki Margin Laba, ANTM Lakukan Sejumlah Ekspansi

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berharap berbagai agenda ekspansinya di tahun ini berdampak ke perbaikan bottom line. ​

Emiten Baru Adiwarna Anugerah (NAIK) Mengincar Pendapatan Rp 190 Miliar
| Kamis, 14 November 2024 | 07:40 WIB

Emiten Baru Adiwarna Anugerah (NAIK) Mengincar Pendapatan Rp 190 Miliar

Emiten penyedia sistem proteksi kebakaran ini optimistis bisa mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga dua digit sepanjang 2024.

Sumber Global Energy (SGER) Beli Batubara 2 Juta Metrik Ton
| Kamis, 14 November 2024 | 07:33 WIB

Sumber Global Energy (SGER) Beli Batubara 2 Juta Metrik Ton

Pada 11 November 2024, emiten pertambangan itu telah meneken perjanjian induk jual beli (offtake) batubara dengan PT Merge Mining Industri. 

Direktur Utama Borong 87 Juta Saham Sarana Mitra Luas (SMIL)
| Kamis, 14 November 2024 | 07:29 WIB

Direktur Utama Borong 87 Juta Saham Sarana Mitra Luas (SMIL)

Hadi Suhermin, Direktur Utama sekaligus pengendali PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menambah kepemilikan sahamnya di SMIL.

Prospek Emiten Susu Masih Manis
| Kamis, 14 November 2024 | 07:26 WIB

Prospek Emiten Susu Masih Manis

Kinerja emiten dairy diproyeksi masih berpotensi tumbuh ke depan. Dukungan dari tumbuhnya permintaan domestik, akan jadi katalis positif emiten.

Kinerja dan Laju Saham Emiten Jasa Tambang Masih Bisa Terbang
| Kamis, 14 November 2024 | 07:15 WIB

Kinerja dan Laju Saham Emiten Jasa Tambang Masih Bisa Terbang

Membedah kinerja keuangan dan prospek harga saham emiten sektor jasa pertambangan di sisa tahun 2024. 

INDEKS BERITA

Terpopuler