Pakai Dana APBN, Ongkos Transisi Energi Sangat Mahal
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indonesia bertekad menggenjot energi bersih. Namun ongkos untuk beralih dari pembangkit fosil ke energi baru terbarukan mahal. Bahkan harus merogoh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Wakil Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo menyebut, ada kewajiban yang harus ditanggung dari rencana memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Hingga 2028, ada rencana menghentikan operasional 5,4 Gigawatt (GW) PLTU. Ini berpotensi menambah kompensasi US$ 3,8 miliar setara Rp 53,58 triliun (kurs Rp 14.100 per dollar AS).
