KONTAN.CO.ID - JAKARTA. . Sesuai tenggat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Rabu (20/3). Berdasarkan rekapitulasi KPU, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang di Pilpres 2024.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu meraup sebanyak 96.214.691 suara. Setara dengan 58,46% dari total suara, unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya. Kemenangan satu putaran Prabowo - Gibran sejatinya sudah terprediksi usai unggul telak dalam hitung cepat.
Pelaku pasar tak begitu terpengaruh dengan hasil tersebut, karena sudah tercermin di quick count. Bahkan dua hari sebelum pemilu 14 Februari, isu kemenangan Prabowo sudah beredar.
Nah kini ada sederet sentimen yang bertebaran, sehingga pasar tak lantas "oke gas" menyambut pasangan keberlanjutan Presiden Joko Widodo itu.
Kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tutup di zona merah. Turun tipis 0,08% ke level 7.331,12.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengamati pelemahan IHSG masih koreksi wajar akibat aksi profit taking pasca menembus all time high dan meredupnya euforia sentimen dividen bank
Para investor juga sudah mengantisipasi suku bunga acuan masih tetap bertahan. Tapi, pasar juga waspada terhadap gejolak ypasca pengumuman hasil pemilu. "Terutama dari magnitud gejolak dan berapa lama terjadi," kata Wafi, Rabu (20/3). Soal gugatan ke Mahmakah Konstitusi dan Hak Angket tidak menjadi perhatian pasar. Lantaran pernah terjadi di pemilu sebelumnya.
Founder WH-Project William Hartanto menimpali, selama tidak ada kericuhan, dinamika politik tidak akan membawa dampak negatif yang signifikan mengganggu IHSG. Dalam jangka pendek, William menaksir IHSG akan terlebih dulu bergerak pada 7.270 - 7.400 dengan kecenderungan melemah. Pasar menanti tim ekonomi yang mengisi kabinet Prabowo.
Seperti IHSG, kurs rupiah saat hari pengumuman KPU kemarin melemah. Berdasarkan Jisdor Bank Indonesia, kemarin rupiah tutup di Rp 15.727. Melemah tipis dibanding sehari sebelumnya di Rp 15.712 per dolar AS.
Menurut Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, kurs rupiah sangat bergantung kebijakan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan moneter. Kedua lembaga itu Jangan sampai kehilangan kepercayaan dari investor. "Tim ekonomi pemerintahan sebelumnya mampu menjaga rupiah. Nah, apakah tim ekonomi yang baru bisa melanjutkan kinerja positif dalam 10 tahun terakhir," ujarnya.
Head of Business Development Division Henan Putirai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi menyatakan, strategi ekonomi Prabowo mencakup akselerasi investasi, ekspor, dan impor. Menurut Reza, jika investasi dan ekspor meningkat, ini dapat memperkuat perekonomian dan memberikan dukungan bagi pasar obligasi.
Sembari menanti tim ekonomi dan jika terjadi gejolak, analis yang dihubungi Kontan menyarankan ada switching portofolio. Dari aset berisiko seperti saham ke yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah, deposito, atau emas.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.