Pasar Lesu, Bankir Siapkan Rights Issue

Selasa, 17 Mei 2022 | 04:00 WIB
Pasar Lesu, Bankir Siapkan Rights Issue
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal semakin semarak dengan aksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue di sektor perbankan. Aksi korporasi tersebut untuk memenuhi ketentuan modal inti minimal perbankan sebesar Rp 3 triliun pada akhir tahun ini. 

Beberapa bank yang akan menggelar rights issue tahun ini seperti Bank Aladin, Bank Bisnis, Bank Neo Commerce dan Bank Ina. 

Namun, Senior Investment Analyst Infovesta Utama, Edbert Suryajaya menilai, prospek rights issue tersebut harus memperhatikan sentimen pasar yang berkembang.

"Saat ini, sentimen sedang benar-benar negatif seiring dengan kenaikan suku bunga The Fed dan inflasi yang juga tinggi di Indonesia. Arus dana asing juga keluar cukup deras," kata Edbert, Jumat (13/5).

Oleh karena itu, kesuksesan rights issue bergantung pada pemilihan waktu yang tepat. Namun aksi korporasi ini diperkirakan tidak akan semeriah tahun-tahun sebelumnya, terutama dari bank digital.

"Euforianya yang sudah mereda. Sekarang, bisa lihat hampir seluruh saham terkait digital termasuk bank digital sedang tertekan," ungkapnya.

Namun tidak menutup kemungkinan euforia akan kembali jika bank bisa mencari momentum tepat. Ke depan, saham-saham bank yang memiliki fundamental solid dan laba stabil bisa tetap mempertahankan minat investor.

Dengan demikian saham- saham tersebut lebih dilirik investor. Apalagi, bagi perbankan yang valuasinya juga masih murah. Sementara emiten-emiten yang  dari kondisi belum oke, meski prospek tumbuh akan lebih tertinggal.

Terlebih, kenaikan suku bunga akan mempersulit akses terhadap modal baru. Sebab perusahaan yang sudah profit masih bisa mengandalkan pendanaan internal. Sementara yang belum profit, harus mengandalkan pendanaan eksternal dan akan lebih mahal ketika suku bunga terus naik.

"Kalau investor mau koleksi saham, saya sarankan mencari emiten emiten yang kondisi bisnis dan keuangannya sudah solid dan valuasinya memang masih murah," ungkapnya.

Bank Aladin akan melaksanakan rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 2.000 per saham. Perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya hampir 2 miliar saham. Jumlah tersebut setara 11,12% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Dengan begitu, jumlah dana yang akan diterima perusahaan dari rights issue sebanyak-banyaknya hampir Rp 4 triliun. "Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan dalam rangka mendukung kinerja," jelas Sekretaris Perusahaan Bank Aladin Syariah, Mayang Ekaputri.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:35 WIB

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim

Khusus di 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menargetkan bisa membangun fasilitas ke tiga juta hingga lima juta rumah tangga.

 MTDL Intip Peluang Akal Imitasi
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:32 WIB

MTDL Intip Peluang Akal Imitasi

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 112,5 miliar di sepanjang tahun ini

Waskita Karya Menggarap  RSUD di Kalimantan Utara
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:28 WIB

Waskita Karya Menggarap RSUD di Kalimantan Utara

Ari juga bilang, pihaknya menerapkan konsep green hospital, sehingga area sekitar rumah sakit akan dibuat hijau.

ASSA Kebut Lini Bisnis Logistik Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:25 WIB

ASSA Kebut Lini Bisnis Logistik Tahun Ini

ASSA terus memperkuat solusi logistik end to end dengan berbagai layanan tambahan, seperti manajemen pergudangan, e-fulfillment, transporter,

Pemerintah Mulai Banjiri Minyakita Jelang Ramadan
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:10 WIB

Pemerintah Mulai Banjiri Minyakita Jelang Ramadan

Pemerintah lewat ID Food mulai menggelontorkan Minyakita ke sejumlah daerah yang ada di Tangerang dan Serang.

Program B40 Membutuhkan Minyak Sawit 14,2 Juta Ton
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:10 WIB

Program B40 Membutuhkan Minyak Sawit 14,2 Juta Ton

Kebutuhan minyak sawti untuk program B40 tersebut setara dengan 28% dari total produksi CPO pada tahun ini.

Pebisnis Hotel Membidik Segmen Swasta
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:06 WIB

Pebisnis Hotel Membidik Segmen Swasta

Efek pemangkasan anggaran perjalanan dinas pemerintah berpotensi menekan bisnis perhotelan tahun ini

 Pameran Jadi Bahan Bakar Bisnis Otomotif
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:02 WIB

Pameran Jadi Bahan Bakar Bisnis Otomotif

Jumlah pengunjung IIMS 2025 meningkat 3% dibandingkan tahun lalu dari 562.464 orang menjadi 579.000 orang. Nilai transaksi IIMS 2025 tumbuh 3,2%

Pemerintah Bahas Kerja Digital saat Cuti Lebaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:00 WIB

Pemerintah Bahas Kerja Digital saat Cuti Lebaran

Meski bekerja secara digital, para aparatur sipil negara (ASN0 tetap menjalankan jam kerja sesuai aturan.

Parlemen Melanjutkan Pembahasan RUU EBET
| Senin, 24 Februari 2025 | 06:58 WIB

Parlemen Melanjutkan Pembahasan RUU EBET

Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno menambahkan, RUU EBET hanya menyisakan satu isu utama, yakni terkait power wheeling

INDEKS BERITA

Terpopuler