KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen pemegang merek (APM) belum melihat tren kenaikan pada permintaan mobil low cost green car (LCGC). Industri masih berharap penjualan meningkat dengan menggenjot segmen LCGC yang menjadi pilihan utama entry level.
Donny Saputra, Direktur Marketing 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkapkan, belum ada pertumbuhan yang terlalu signifikan. "Menurut kami di segmen LCGC hampir sama kondisinya dengan tahun lalu, relatif sama," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (17/2).
Mengintip data Gaikindo, penjualan dari pabrikan ke diler atawa wholesales Suzuki pada tahun lalu mencapai 118.014 unit atau naik 5,7% dari tahun 2017 sebesar 111.660 unit. Sedangkan untuk penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) di 2018 mencapai 116.688 unit, naik 8,9% dari 2017 sebesar 107.185 unit.
Sementara itu PT Honda Prospect Motor (HPM) berharap setelah peluncuran LCGC, baru All New Honda Brio di tahun lalu bakal memberikan penyegaran kembali di market. Meski demikian, Marketing & After Sales Service Director Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy, tak terlalu berharap muluk-muluk. "Kami berharap bisa maintain pace yang sama dengan tahun lalu," ungkap dia.
Dari data terakhir, setelah memulai pengiriman perdananya pada 13 Oktober 2018, All New Honda Brio meraih penjualan sebanyak 6.703 unit sepanjang Oktober tahun lalu. Angka ini menyumbang 43% dari total penjualan mobil Honda di Oktober 2018.
Sejatinya, penjualan LCGC diproyeksikan menurun pada tahun ini akibat kenaikan permintaan dari kendaraan multi purpose vehicle (MPV).
Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan, pasar mobil LCGC menurun karena produsen banyak mengeluarkan model MPV baru.
Tak pelak, harga MPV yang kian bersaing dengan LCGC membuat permintaan mobil ramah lingkungan ini menciut. Selain itu, pasar mobil LCGC diapit kendaraan sepeda motor. Menurut dia, hal itu terlihat dari penjualan sepeda motor pada tahun lalu yang juga meningkat.
"Masyarakat dihadapkan pilihan kendaraan yang makin banyak. Membuat LCGC seakan-akan diapit antara low MPV dan pasar sepeda motor," ungkap Soerjopranoto.
Mengacu data Gaikindo yang diolah PT Astra International Tbk, total penjualan mobil LCGC dari pabrikan ke diler pada 2018 sebanyak 232.565 unit. Jumlah itu turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 234.554 unit. "Kami melihat tahun ini permintaan LCGC akan turun lagi sebesar 5%–10%," prediksi Soerjopranoto.
Untuk mengkompensasi itu, Toyota mengandalkan tiga model utama mereka pada tahun ini, yakni Avanza, Kijang Innova dan model sport utility vehicle (SUV) Rush. "Kami masih koordinasi dengan pabrikan untuk menambah produksi Avanza," jelas dia.