Pasca Akuisisi Holcim, Kinerja Semen Indonesia Akan Lebih Bertenaga

Jumat, 11 Januari 2019 | 06:59 WIB
Pasca Akuisisi Holcim, Kinerja Semen Indonesia Akan Lebih Bertenaga
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bakal mendapatkan tenaga baru dari kontribusi PT Holcim Indonesia Tbk. Namun sebelum itu, mereka masih harus menuntaskan transaksi akuisisi 80,6% saham Holcim Indonesia. Akuisisi mungkin rampung antara akhir Januari hingga awal Februari nanti.

Saat ini, Semen Indonesia masih menyelesaikan administrasi. "Bila sudah selesai, dampaknya dari sisi kinerja akan tercermin di laporan keuangan tahun 2019," kata Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk kepada KONTAN, Kamis (10/1).

Kembali mengingatkan, Semen Indonesia atau yang bersandi SMGR di Bursa Efek Indonesia (BEI), telah menandatangani perjanjian pengikatan jual-beli bersyarat atas 6,17 miliar saham Holcim Indonesia atau yang berkode SMCB. Transaksi pada 13 November 2018 tersebut bernilai US$ 917 juta.

Semen Indonesia tercatat memiliki kapasitas produksi sebanyak 38 juta ton per tahun. Sementara Holcim Indonesia memiliki kapasitas 15 juta ton per tahun.

Tak cuma menambah kapasitas produksi, kelak Semen Indonesia bakal lebih kokoh bermain di pasar Jawa. Karena sejauh ini, mereka belum punya pabrik di Jawa Barat sedangkan Holcim Indonesia memilikinya.

Dalam catatan Semen Indonesia, Jawa mendekap 57% pangsa pasar semen nasional sepanjang tahun lalu. Dari porsi sebanyak itu, sebanyak 22% di antaranya adalah pangsa pasar Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

Meskipun bakal ada tambahan energi baru, Semen Indonesia tak muluk-muluk menargetkan kinerja 2019. Maklum, kondisi kelebihan pasokan semen masih menjadi tantangan industri semen. Mereka mematok target penguasaan pasar semen nasional sebesar 39,5% atau sama dengan tahun lalu.

Pegangan Semen Indonesia adalah proyeksi konsumsi semen di Indonesia tahun ini hanya akan naik sekitar 2%–3%. Sementara secara bersamaan, kapasitas produksi semen nasional tumbuh 2,80% year on year (yoy) menjadi 110 juta ton.

Selama ini, penjualan semen nasional terdiri dari 30% dalam bentuk semen curah dan 70% semen ritel. Adapun sektor infrastruktur menyerap 50% produksi semen curah nasional.

Selain proyeksi konsumsi semen yang tak agresif, tantangan lain juga menanti di semester I 2019. Semen Indonesia memperkirakan, konsumsi semen pada paruh pertama tahun ini akan tersendat momentum pemilihan umum (pemilu) dan Lebaran.

Sadar dengan berbagai tantangan tersebut, Semen Indonesia pun membekali diri dengan strategi efisiensi internal. Prioritas utamanya adalah efisiensi dari sisi rantai pasokan, produksi, perawatan, pemasaran dan unit support. "Pembenahan juga ada di bagian procurement (pembelian) dan diharapkan kami bisa menekan biaya-biaya," terang Agung.

Semen Indonesia belum bersedia membeberkan capaian kinerja 2018. Pasalnya, mereka masih melakukan rekapitulasi laporan.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA

Terpopuler