Pascamerger Bank Dinar dan Bank Oke, Kepemilikan Apro di DNAR Tembus 91%

Rabu, 17 Juli 2019 | 09:14 WIB
Pascamerger Bank Dinar dan Bank Oke, Kepemilikan Apro di DNAR Tembus 91%
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merger antara PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) dan PT Bank Oke Indonesia sudah resmi berlaku. Izin dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia sudah dikeluarkan.

BI telah memberikan pernyataan efektif operasi pada Kamis, 11 Juli 2019. Keesokan harinya, BEI merestui pencatatan dan perdagangan efek perseroan hasil penggabungan usaha. Pencatatan dan perdagangan efek telah dimulai pada Senin, 15 Juli 2019.

Seiring restu tersebut, saham Bank Dinar yang tercatat di BEI seluruhnya bertambah menjadi 6.319.054.146 saham. Perhitungannya berasal dari 4.091.554.146 saham Bank Dinar ditambah konversi saham Bank Oke dengan rasio 1:4.061,87 saham Bank Dinar.

Dus, kepemilikan Apro Financial Co. Ltd., ikut membengkak. Pascamerger, perusahaan keuangan yang berbasis di Korea Selatan menguasai 4.050.529.259 saham DNAR. Dengan demikian Apro menguasai 5.791.599.694 saham, setara 91,33%.

Apro masuk sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali Bank Dinar pada 25 Oktober 2018. Saat itu,  Apro memborong 1,71 miliar saham dengan harga Rp 396,89 per saham di pasar negosiasi. Total nilai transaksinya sebesar Rp 691 miliar. Dus, Apro mengempit 77,381% saham DNAR.

Apro mengambilalih saham DNAR dari tangan 15 pihak. Paling besar milik Nio Yantony sebesar 29,16%. Nio adalah chief executive officer (CEO) Pikko Group. Ia juga menjabat sebagai direktur utama di emiten properti, PT Pikko Land Development Tbk (RODA).

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Digital di Tanah Air Punya Ruang Besar Memacu Penyaluran Kredit
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:30 WIB

Bank Digital di Tanah Air Punya Ruang Besar Memacu Penyaluran Kredit

Perbankan digital di Tanah Air tercatat masih memiliki ruang besar melakukan ekspansi kredit karena CAR tinggi

Kinerja Bank Menggeliat, Kendati Tantangan Ketat
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:20 WIB

Kinerja Bank Menggeliat, Kendati Tantangan Ketat

Ada sinyal positif dari sektor perbankan di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi. Perbankan berpotensi mencetak perbaikan kinerja 

Indonesia dan Thailand Antisipasi Kejahatan Siber
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:15 WIB

Indonesia dan Thailand Antisipasi Kejahatan Siber

Indonesia dan Thailand menyekapati kerjasama di beberapa bidang seperti pertahanan, keamanan hingga ekonomi dan investasi.

Anulir Regulasi Bursa
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:14 WIB

Anulir Regulasi Bursa

Kalau investor lokal dipandang sebelah mata, semoga sentilan dari MSCI bisa menyadarkan otoritas BEI.

KAI Menambah Lokomotif  dari Amerika Serikat
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:10 WIB

KAI Menambah Lokomotif dari Amerika Serikat

Kereta Api Indonesia (KAI) anggaran dana US$ 222,5 juta untuk mendatangkan 54 lokomotif untuk menggenjot angkutan logistik tambang.

Dharma Polimetal (DRMA) Intip Peluang Bisnis Aftermarket Otomotif
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:10 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Intip Peluang Bisnis Aftermarket Otomotif

DRMA sangat serius dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan bermotor di Indonesia yang memiliki TKDN tinggi

Pertamina Hulu Energi  Rilis Obligasi US$ 1 Miliar
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:10 WIB

Pertamina Hulu Energi Rilis Obligasi US$ 1 Miliar

Penerbitan obligas global Pertamina Hulu Energi untuk keperluan umum perusahaan, mulai dari pembayaran utang hingga belanja modal.

 Muhammadiyah Belum Berencana Beli Bank Syariah
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:10 WIB

Muhammadiyah Belum Berencana Beli Bank Syariah

Muhammadiyah buka suara terkait kabar tengah menjajaki peluang berinvestasi pada salah satu bank umum syariah di Tanah Air​

Pemerintah Bersiap Menyerap Hasil Panen Jagung
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:05 WIB

Pemerintah Bersiap Menyerap Hasil Panen Jagung

Pemerintah mulai melihat penguraian jalan saat mengangkut panen jagung termasuk juga gudang penyimpanannya.

Pebisnis Minta Kenaikan Tarif Ekspor CPO Ditunda
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:00 WIB

Pebisnis Minta Kenaikan Tarif Ekspor CPO Ditunda

Meski aturan berlaku, pemerintah masih tetap membuka ruang melakukan evaluasi kenaikan pungutan ekspor CPO.

INDEKS BERITA

Terpopuler