Berita Market

Pasokan Aset Dasar Mini, Jumlah Reksadana Terproteksi Susut

Senin, 14 Februari 2022 | 04:20 WIB
Pasokan Aset Dasar Mini, Jumlah Reksadana Terproteksi Susut

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib reksadana terproteksi cukup menantang di tahun ini. Peminat produk ini terus turun, tercermin dari dana kelolaan yang terus menyusut. Jumlah reksadana terproteksi juga mengerdil.

Merujuk Infovesta Utama, dana kelolaan reksadana terproteksi per akhir Januari mencapai Rp 100,63 triliun. Padahal, di akhir 2020, dana kelolaannya masih Rp 137,40 triliun. Artinya asset under management (AUM) reksadana terproteksi turun 26,76%.

Penyusutan jumlah reksadana terproteksi yang beredar bahkan cukup masif. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, per 10 Februari jumlahnya hanya 494 produk. 

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Pada Januari Menyusut 0,92%

Padahal pada Januari masih terdapat 505 produk. "Jadi lebih banyak produk reksadana terproteksi yang jatuh tempo dan tidak diperpanjang ketimbang peluncuran produk baru penggantinya. Tren ini masih berlanjut pada tahun ini," jelas Wawan, Jumat (11/2). 

Dia meyakini, masalah pajak menjadi penyebabnya. Pajak kepemilikan obligasi secara langsung atau melalui reksadana, seperti reksadana terproteksi, sama-sama dikenakan 10%. Ini membuat reksadana terproteksi tak menarik, khususnya bagi investor institusi. Padahal, reksadana terproteksi selama ini menjadi incaran investor institusi.

Dari sisi suplai, penerbitan obligasi korporasi yang masih terbatas juga membuat manajer investasi sulit mencari aset dasar. Wawan bilang, peminat reksadana terproteksi dari kelompok investor ritel masih tinggi. Tapi, ia menyangsikan investor ritel bisa menggantikan investor institusi. 

Memang, beberapa manajer investasi masih menerbitkan reksadana terproteksi. Salah satunya Surya Timur Alam Raya Asset Management (STAR AM) yang merilis Reksadana Terproteksi Star Protected XVII di KSEI. Head of Institutional & Intermediary Business STAR AM Kemal Fajri Mohsin mengatakan, aset dasar yang dipakai reksadana terproteksi STAR AM akan memberi return atraktif bagi investor ritel. 

Baca Juga: Kenaikan Yield dan Penurunan Harga Obligasi Bayangi Reksadana Pendapatan Tetap

Kemal mengungkapkan pasokan obligasi korporasi masih terbatas, sehingga menjadi hambatan dalam penerbitan reksadana terproteksi baru. Wawan memperkirakan, untuk reksadana terproteksi dengan underlying asset obligasi korporasi rating A, setidaknya bisa memberi imbal hasil di 7%-10% pada tahun ini.

Terbaru