Pasokan Terhambat, Harga Gas Bisa Tembus US$ 10 Per Mmbtu

Rabu, 07 September 2022 | 04:50 WIB
Pasokan Terhambat, Harga Gas Bisa Tembus US$ 10 Per Mmbtu
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam diperkirakan masih dalam tren kenaikan di sisa tahun ini. Pasokan yang terhambat menjadi salah satu penyebab potensi harga gas bisa kembali ke level US$ 10 per mmbtu.

Sebagai gambaran, per  pukul 20.38 WIB, Selasa (6/9), harga gas alam untuk kontrak pengiriman Oktober 2022 di bursa Nymex turun 4,27% menjadi US$ 8,41 mmbtu. 
Musim dingin tahun ini yang tidak diramalkan tak sedingin sebelumnya mengurangi permintaan gas. Ekspor LNG dari AS juga diperkirakan meningkat untuk membantu kekurangan pasokan ke Eropa. 

Analis DCFX Futures Lukman Leong menyebut, koreksi yang terjadi pada harga gas alam karena penguatan dollar indeks. Kemarin, dollar indeks berada di level tertinggi dalam 20 tahun terakhir. 

Baca Juga: Gazprom Nyatakan Pengoperasian Kembali Nord Stream 1 Bergantung pada Siemens

Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono menilai, penutupan pipa Nord Stream 1 milik Gazprom mengganggu pasokan gas ke Eropa. Situasi ini telah mengerek harga grosir gas. "Di Eropa harga gas naik hampir 30% setelah Jumat malam Nord Stream tidak memompa dan tak mengalirkan gas alam lagi," kata dia, Selasa (6/9). 

Rusia meminta Siemens Energy memperbaiki peralatan yang rusak. Namun Siemens yang berkantor di Jerman mengaku tidak mewakili alasan teknis dari penggentian operasi. Sebab, menurut Siemens, masalah yang dipaparkan oleh Gazprom atas kebocoran oli mesin tidak mempengaruhi operasi turbin. 

Kalau menurut Wahyu, langkah yang diambil Rusia untuk menghentikan aliran gas alam merupakan sikap atas keputusan NATO dan AS yang mengirim tentara ke Ukraina. "Dengan permintaan yang masih tinggi dan pasokan menurun maka logikanya harga gas alam akan melanjutkan kenaikan," terang dia. 

Tak hanya pasokan Gazprom terganggu, Freeport LNG juga menunda pembangunan pabrik Quintana, Texas yang sempat terbakar. 

Lukman juga memperkirakan, dengan pasokan yang terhambat maka harga gas alam diperkirakan melewati US$ 10 per mmbtu di awal tahun depan. Kalau proyeksi Wahyu di US$ 6-US$ 10. 

Baca Juga: Harga Batubara Tembus Rekor Baru dan Menuju ke US$ 500 Per Ton
 

Bagikan

Berita Terbaru

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

INDEKS BERITA

Terpopuler