Berita Bisnis

PBRX Membidik Pertumbuhan 10%–15%

Selasa, 16 April 2019 | 09:11 WIB
PBRX Membidik Pertumbuhan 10%–15%

Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, produsen garmen dan tekstil PT Pan Brothers Tbk lebih selektif mematok pertumbuhan permintaan garmen di pasar ekspor. Meski demikian, manajemen optimistis kinerja di sepanjang tahun ini bakal meningkat 10%–15%.

Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk, Iswar Deni menyebutkan, meski permintaan garmen dari sejumlah negara bertambah, mereka tidak mematok tinggi pertumbuhan pasar ekspor. Sebab, tahun ini emiten berkode saham PBRX di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini cenderung selektif dan konservatif.

"Rasanya jika ada free trade agreement (FTA) dengan banyak negara terealisasi, baru ada kenaikan signifikan," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (14/4).

Sebelumnya manajemen Pan Brothers sempat melihat peluang untuk menggenjot pasar di kawasan Eropa dengan penandatanganan perjanjian IE-CEPA yang berpotensi menyerap produk garmen asal Indonesia.

Sepanjang tahun lalu, porsi penjualan Pan Brothers di pasar Eropa masih di kisaran 15% dari total penjualan bersih atau senilai US$ 93 juta. Pertumbuhannya pun hanya 1% dibandingkan tahun 2017 yang mencapai US$ 92 juta.

Selama tahun 2018, sumbangsih pasar Asia masih mendominasi pendapatan PBRX, yaitu mencapai 56% dari total pendapatan yakni sejumlah US$ 586 juta. Jumlah tersebut tumbuh 19,7% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar US$ 289 juta. Kemudian pasar Amerika Serikat (AS) menyumbang sebanyak US$ 155 juta pada tahun lalu atau meningkat sebesar 9,1% year on year (yoy).

Sementara itu, brand Uniqlo masih menjadi pelanggan utama Pan Brothers di tahun 2018 yakni sebesar 31% dari penjualan bersih atau senilai US$ 191 juta. Jumlah tersebut tumbuh 7,9% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya US$ 177 juta.

Mengenai prospek pasar, Iswar optimistis pertumbuhan PBRX selalu positif dan terus menjanjikan. Untuk dapat bersaing di tingkat global, manajemen Pan Brothers bakal fokus kepada produk value added garmen yang secara teknologi lebih advance ketimbang produk lainnya.

Meski selektif memilih pasar, tidak menutup langkah Pan Brothers untuk menumbuhkan kinerja di tahun 2019. "Target pertumbuhan tahun ini 10%–15% dibandingkan tahun lalu," ungkap Iswar.

Sementara mengacu realisasi laporan keuangan Pan Brothers tahun 2018, pendapatan yang diperoleh PBRX mencapai US$ 611 juta atau tumbuh 11,2% dibandingkan tahun sebelumnya US$ 549 juta. Sedangkan beban pokok penjualan turut meningkat 12,2% yoy menjadi US$ 530 juta pada 2018.

Meski begitu, laba kotor masih dapat diamankan senilai US$ 81 juta di 2018, tumbuh 6,5% dibandingkan realisasi tahun 2017.

Alhasil, laba bersih Pan Brothers terkerek naik lebih dari dua kali lipat dari US$ 7,8 juta pada tahun 2017 menjadi US$ 16,2 juta di sepanjang tahun 2018.

Terbaru