Pebisnis Hotel Menanti Tarif Pesawat Low Cost Carrier Turun

Senin, 24 Juni 2019 | 04:33 WIB
Pebisnis Hotel Menanti Tarif Pesawat Low Cost Carrier Turun
[]
Reporter: Amalia Fitri, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah meminta maskapai penerbangan menurunkan tarif batas atas. Akan tetapi hal itu belum memberikan efek positif bagi bisnis perhotelan. Pelaku bisnis perhotelan sedang menantikan kepastian penurunan tarif tiket pesawat untuk penerbangan murah atawa low cost carrier (LCC).

PT Red Planet Indonesia Tbk, misalnya, belum juga mencatatkan pertumbuhan dari tingkat okupansi kamar hotel. Direktur Utama PT Red Planet Indonesia Tbk, NG Suwito, menyebutkan perbandingan antara kuartal pertama dan kuartal kedua tahun ini, tingkat okupansi masih sama.

Pada kuartal pertama tahun ini, okupansi hotel emiten bersandi saham PSKT di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sebesar 68,5% dan kuartal II hingga Mei lalu sebesar 65,4%. "Namun, Juni ini ada kenaikan sedikit. Seharusnya sampai akhir kuartal kedua bisa 65%-68%," ungkap Suwito kepada KONTAN, Jumat (21/6) lalu.

Sebelumnya, pemerintah telah menurunkan tarif batas atas untuk pesawat dengan layanan full service. Pemerintah juga berencana menurunkan harga tiket pesawat domestik untuk penerbangan LCC. Rencananya, penurunan tarif penerbangan LCC diumumkan pekan ini.

Suwito menilai, kebijakan penurunan batas tarif tiket untuk layanan full service belum berdampak karena masyarakat baru kembali dari mudik Lebaran. Yang terang, pebisnis hotel berharap penurunan tarif tiket untuk LCC benar-benar berjalan, sehingga akan mendongkrak tingkat kunjungan hotel. Dengan demikian, kondisi itu dapat memperbaiki kinerja industri perhotelan pada semester kedua nanti.

Saat ini, PSKT memiliki tujuh hotel yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Palembang, Pekanbaru dan Makassar dengan total 1.058 kamar. Selain menggenjot okupansi hotel, Red Planet berupaya memanfaatkan peluang bisnis MICE yang dianggap masih prospektif.

"Karena instansi pemerintah sudah mulai menggelar rapat-rapat di hotel, sehingga sangat membantu bisnis perhotelan. Sedangkan saat ini kami hanya kamar saja. Untuk food and beverages juga outsource," ujar Suwito.

Andhy Irawan Kristyanto, Chief Executive Officer (CEO) Dafam Hotel Management juga mengharapkan keputusan pemerintah menurunkan tarif tiket penerbangan LCC memberikan efek positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung hotel.

Artinya, kinerja industri hotel akan pulih setelah terpuruk akibat mahalnya tiket pesawat.

"Pasti ada pengaruh (tiket turun). Namun saat kenaikan tarif tiket pesawat diberlakukan beberapa waktu lalu, kami pun masih eksis. Kami menghadapi kondisi saat ini dengan strategi mendorong pemasukan dari sektor food and beverages dan meeting, incentives, conferencing, incentives, exhibition (MICE)," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (23/6).

Andhy menjelaskan, saat libur Lebaran 2019 yang masih dibayangi isu mahalnya tarif tiket pesawat, Hotel Dafam Semarang masih mencatatkan tingkat okupansi kamar di kisaran 70%-100%. "Bisa dikatakan, pengaruh kenaikan tarif tiket pesawat saat itu tak membuat kinerja kami jeblok, tapi tidak bisa memulai dari angka 80%. Jadi, jika tarif tiket turun, pasti akan berdampak lebih baik," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih
| Jumat, 28 November 2025 | 14:13 WIB

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih

Sepanjang 2025 berjalan, penyaluran kredit sindikasi perbankan mencapai US$ 23,62 miliar angka ini menurun sekitar 12%.

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler