ILUSTRASI. Pelaku industri migas menunggu harga minyak dunia tembus US$ 60 per barel untuk berinvestasi dan berekspansi.
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri minyak dan gas (migas) masih menunggu momentum tepat untuk berinvestasi dan berekspansi. Mereka menunggu harga minyak dunia paling tidak tembus US$ 60 per barel.
Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) maupun Brent masih fluktuatif di kisaran level US$ 50 per barel. Biarpun belum mencapai level harga yang diinginkan, Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) menilai tren harga di atas US$ 50 sejak awal Desember 2020 merupakan sinyalemen positif.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Hanya Rp 5.000 untuk membaca artikel ini
Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran karena Google akan mengingat metode yang sudah pernah digunakan.