Pelonggaran TKDN Usik Industri Alat Kesehatan

Senin, 28 Juli 2025 | 04:00 WIB
Pelonggaran TKDN Usik Industri Alat Kesehatan
[ILUSTRASI. Karyawan memberikan penjelasan mengenai peralatan Teknologi EEG (Elektroensefalografi) portabel untuk memdianosis epilepsi, usai diskusi publik Mengenal Epilepsi Lebih Dekat di Jakarta, Jumat (18/7/2025). Dalam diskusi diungkapkan setidaknya lebih dari satu juta orang di Indonesia diperkirakan hidup dengan epilepsi. Fasilitas seperti EEG sebagai alat utama dalam mendiagnosis epilepsi masih sangat terbatas, dan umumnya hanya tersedia di rumah sakit tipe A atau B, dan sebagian tipe C. Jumlah dokter spesialis saraf (neurolog) juga masih minim dan penyebarannya tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana pelonggaran tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk produk asal Amerika Serikat (AS) kembali mengemuka. Pelonggaran TKDN bakal menyasar sejumlah industri, salah satunya untuk produk alat kesehatan (alkes). Rencana pelonggaran TKDN sebagai bagian dari negosiasi tarif resiprokal, setelah Presiden AS Donald J. Trump menetapkan tarif impor untuk produk asal Indonesia menjadi 19% dari rencana awal 32%.

Pemerintah Indonesia buka suara mengenai poin-poin negosiasi tersebut. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa fasilitasi TKDN diberlakukan secara terbatas hanya bagi produk teknologi informasi dan komunikasi, data center dan alkes dengan tetap memenuhi pengaturan impor dan dilakukan pengawasan oleh kementerian/lembaga teknis.

Baca Juga: Terancam Serbuan Produk Alkes AS, Kalbe Farma Fokus Bangun Kapabilitas Produksi Lokal

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler