Pembayaran Cicilan Kelima Utang Bumi Resources

Senin, 04 Maret 2019 | 07:13 WIB
Pembayaran Cicilan Kelima Utang Bumi Resources
[]
Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tengah mempersiapkan cicilan utang kelima atas instrumen pelunasan utang Tranche A. Pelunasan kemungkinan bakal dilakukan dalam waktu dekat.

"Nilainya diperkirakan sebesar US$ 200 juta–US$ 250 juta," ujar Dileep Srivastava, Sekretaris Perusahaan BUMI akhir pekan lalu (1/3). Nilai tersebut sudah termasuk pokok dan bunga utang.

Estimasi tersebut mempertimbangkan harga batubara BUMI belakangan ini. Rata-rata harga jual batubara PT Kaltim Prima Coal (KPC) Januari lalu US$ 57,4 per ton. Sedangkan harga dari PT Arutmin Indonesia US$ 41 per ton. Dalam klausul pelunasan utang, harga batubara menjadi salah satu penentu besaran cicilan BUMI.

Jika ditelisik lebih jauh, harga jual itu sejatinya lebih rendah ketimbang Desember 2018. Di bulan ini, harga jual batubara dari KPC dan Arutmin masing-masing US$ 65,1 dan US$ 55,3 per ton.

Namun, perbedaan ini karena batubara yang dijual sepanjang Desember tahun lalu memiliki kalori lebih tinggi. "Itu hanya masalah jadwal pengiriman. Rata-rata kualitas batubara yang dijual akan kembali meningkat di kuartal berikutnya," jelas Dileep.

Namun, Dileep belum merinci kapan tepatnya cicilan kelima bakal dibayar. Yang terang, cicilan kelima kali ini akan jatuh tempo pada 8 April 2019.

Mengingatkan saja, BUMI bersama sejumlah kreditur sebelumnya sepakat pelunasan utang dilakukan melalui konversi saham BUMI sebesar US$$1,99 miliar. Nilai ini terdiri dari new secured facility Tranche A dan B masing-masing US$ 600 juta. Sedang Tranche C senilai US$406,99 juta untuk kreditur separatis.

Pelunasan utang sebelumnya ditargetkan bisa selesai dalam 60 bulan. Tapi, melihat kondisi harga batubara yang stabil, pelunasannya bisa dipercepat, menjadi hanya 18 bulan hingga 24 bulan.

Bagikan

Berita Terbaru

Fase Konsolidasi & Efek Profit Taking, Inflow ETF Bitcoin dan Ethereum Terus Menurun
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:21 WIB

Fase Konsolidasi & Efek Profit Taking, Inflow ETF Bitcoin dan Ethereum Terus Menurun

Penurunan dana ETF kripto belakangan ini juga lebih mencerminkan sikap hati-hati investor menjelang akhir tahun.

Bisnis Pengelolaan Dana Nasabah Tajir di Bank Semakin Bersinar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:55 WIB

Bisnis Pengelolaan Dana Nasabah Tajir di Bank Semakin Bersinar

Bisnis wealth management atau pengelolaan dana nasabah tajir perbankan terus menunjukkan pertumbuhan positif.​

Permintaan Masih Lemah, Kredit Korporasi Goyah
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Permintaan Masih Lemah, Kredit Korporasi Goyah

​Permintaan kredit perbankan di segmen debitur korporasi masih lemah karena pelaku usaha korporasi masih wait and see

Prospeknya Seksi, Setelah TOBA & MHKI, SPMA juga Bakal Masuk Bisnis Pengolahan Limbah
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Prospeknya Seksi, Setelah TOBA & MHKI, SPMA juga Bakal Masuk Bisnis Pengolahan Limbah

Untuk memuluskan agenda ekspansi, SPMA bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Oktober 2025. ​

Timah (TINS) Cari Mitra Penambangan di Laut
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:20 WIB

Timah (TINS) Cari Mitra Penambangan di Laut

Inisiatif tersebut diharapkan dapat mendorong partisipasi pelaku usaha sekaligus memastikan pengelolaan SDA dilakukan secara bertanggung jawab.

Produsen Optimistis Bisa Capai Target
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:16 WIB

Produsen Optimistis Bisa Capai Target

Asus Indonesia sangat optimistis dapat menuntaskan target penjualan 1 juta unit laptop hingga akhir 2025,

Tren Gerai Restoran Siap Saji Mulai Bergeser
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:14 WIB

Tren Gerai Restoran Siap Saji Mulai Bergeser

Perubahan strategi gerai cepat saji yang kini lebih banyak bermigrasi ke lokasi suburban dan food court

Ekosistem Industri Udang Indonesia Terguncang
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:11 WIB

Ekosistem Industri Udang Indonesia Terguncang

Industri udang nasional terdampak tarif tinggi Trump dan isu pencemaran radioaktif sehingga mengguncang ekosistem udang dari hulu hingga hilir

Penambang Nikel Ingin Aturan DHE Diperlonggar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:07 WIB

Penambang Nikel Ingin Aturan DHE Diperlonggar

Bagi perusahaan yang mengekspor produk olahan seperti ferronickel dan stainless steel, aturan sekarang cukup memberatkan.

Mengekor Brasil, Pertamina Kembangkan Bioetanol E10
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Mengekor Brasil, Pertamina Kembangkan Bioetanol E10

Pertamina telah menjalankan program biodiesel sejak lama, dimulai dari B2,5 hingga kini mencapai B40.

INDEKS BERITA

Terpopuler