ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China, Jumat (4/2/2022). Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS
Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Nilai pembiayaan dan investasi China di negara-negara "Belt and Road" pada semester pertama menurun jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan itu sejalan dengan ketiadaan proyek baru di sektor batubara. Investasi baru di Rusia, Mesir dan Sri Lanka pun turun hingga nol, demikian ditunjukkan hasil dari sebuah penelitian.
Arab Saudi adalah penerima terbesar investasi China selama periode tersebut, dengan nilai sekitar US$ 5,5 miliar, menurut hasil penelitian Green Finance and Development Center (GFDC) yang diterbitkan pada Minggu.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Hanya Rp 5.000 untuk membaca artikel ini
Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran karena Google akan mengingat metode yang sudah pernah digunakan.