Pembuat Kebijakan ECB Sepakat Kenaikan di Juli, Besarannya Belum Pasti

Sabtu, 21 Mei 2022 | 15:50 WIB
Pembuat Kebijakan ECB Sepakat Kenaikan di Juli, Besarannya Belum Pasti
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 23 Januari 2020. REUTERS/Ralph Orlowski//File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - KOENIGSWINTER. Bank Sentral Eropa (ECB) harus menggerakkan suku bunga kebijakannya keluar dari wilayah negatif, dengan kenaikan pertama datang pada Juli. Namun proses kenaikan bunga harus "lebih bertahap" daripada yang disarankan beberapa orang, demikian penuturan Ignazio Visco, pengambil kebijakan ECB pada Jumat.

Pasar keuangan sekarang mengharapkan ECB menaikkan suku bunga sebesar 105 basis poin hingga akhir tahun. Proyeksi sebesar itu muncul sejak kepala bank sentral Belanda Klaas Knot mengatakan bahwa langkah kenaikan sebesar 50 basis poin dapat diperlukan jika tekanan inflasi meningkat.

"Saya tidak punya masalah dengan kenaikan. Tetapi saya pikir itu harus lebih bertahap daripada yang diperkirakan seseorang," Visco, yang juga merupakan pimpinan bank sentral Italia

"Proses exitnya bertahap. Tidak ada salahnya kalau mulai Juli," imbuh Visco dalam konferensi pers, setelah pertemuan para perumus kebijakan keuangan Kelompok Tujuh (G7) di Jerman.

Baca Juga: Bangun Fasilitas Manufaktur EV di Georgia, Hyundai Investasikan US$ 5,54 miliar

Setelah inflasi bertahan pada rekor tertinggi 7,4% atau hampir empat kali lipat target ECB, tinggal segelintir pembuat kebijakan yang menolak kenaikan suku bunga pada bulan Juli. Jika bunga jadi naik di bulan itu, maka itu adalah kenaikan pertama ECB dalam lebih dari satu dekade.

Presiden Bundesbank Joachim Nagel, yang juga menghadiri pertemuan G7, setuju bahwa pergerakan suku bunga pertama dapat dilakukan pada bulan Juli, dengan kenaikan lebih lanjut segera setelahnya.

Beberapa pembuat kebijakan ECB juga berpendapat untuk mengangkat kembali suku bunga deposito minus 0,5% ke wilayah positif tahun ini, yang akan menyiratkan setidaknya tiga pergerakan 25 basis poin.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Pimpinan Militer AS dan Rusia Jalin Komunikasi

Keluar dari suku bunga negatif telah menjadi tidak kontroversial, bagaimanapun, Visco berpendapat, mengatakan bahwa "hampir semua dari kita" di Dewan Pemerintah yang menetapkan tarif menyetujui gagasan tersebut.

Kepala bank sentral Prancis Francois Villeroy de Galhau, salah satu pembuat kebijakan yang secara terbuka memperdebatkan suku bunga bank sentral yang positif pada akhir tahun, mengatakan bahwa ancaman terbesar ECB adalah inflasi.

"Ancaman nomor satu dalam jangka pendek adalah inflasi... Ini adalah tanggung jawab kami sebagai bank sentral dan kami menerima tanggung jawab ini dan kami berkomitmen untuk menguasai inflasi," kata Villeroy dalam acara berita terpisah di sela-sela pertemuan G7.

Suku bunga deposito ECB telah berada di wilayah negatif sejak 2014.

Bagikan

Berita Terbaru

Pasar Wait and See, Ini Proyeksi Rupiah Sejumlah Analis pada Jumat (17/10)
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:50 WIB

Pasar Wait and See, Ini Proyeksi Rupiah Sejumlah Analis pada Jumat (17/10)

Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 16.581 per dolar AS, melemah 0,03% secara harian

Anak Usaha Menang Lelang BWA, Surge (WIFI) Siap Memperluas Pasar
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:47 WIB

Anak Usaha Menang Lelang BWA, Surge (WIFI) Siap Memperluas Pasar

 Ini langkah strategis untuk memperluas konektivitas digital kecepatan tinggi dengan harga terjangkau.

Kontribusi Proyek Utama Jadi Katalis Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Kontribusi Proyek Utama Jadi Katalis Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) menjalankan sejumlah proyek untuk ekspansi margin dan diversifikasi bisnis

Denda Ratusan Miliar Menanti, Begini Perbedaan Formula Perhitungan Denda Lahan Sawit
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:43 WIB

Denda Ratusan Miliar Menanti, Begini Perbedaan Formula Perhitungan Denda Lahan Sawit

Revisi PP dimaksudkan untuk mengoptimalkan PNBP dan mengefektifkan penertiban keterlanjuran sawit di kawasan hutan yang sulit diselesaikan.

Perubahan Iklim
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Perubahan Iklim

Semoga saja, di tengah kesibukan mengerek daya beli dan ekonomi, pemerintah tidak melupakan upaya mitigasi ancaman perubahan iklim.

Investor Lebih Mengincar ORI028 Tenor Pendek
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Investor Lebih Mengincar ORI028 Tenor Pendek

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi, Bibit, nilai penjualan ORI028 per Kamis (16/10) mencapai Rp 8,17 triliun.

Menjelang Libur Akhir Pekan, Pantau Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (17/10)
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:47 WIB

Menjelang Libur Akhir Pekan, Pantau Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (17/10)

Hari ini, pergerakan pasar mendapat pengaruh katalis di emiten perbankan menjelang rilis kinerja kuartal III-2025.

Pendaftar Progam  Magang Membludak Lebih 150.000 Orang Dari Kuota 20.000 Saja
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Pendaftar Progam Magang Membludak Lebih 150.000 Orang Dari Kuota 20.000 Saja

Kementerian Ketenagakerjaan berencana membukan gelombang kedua di program magang nasional dengan daya tampung hingga 100.000 orang.

Electronic City Indonesia (ECII) Fokus Memulihkan Kinerja Bisnis
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:25 WIB

Electronic City Indonesia (ECII) Fokus Memulihkan Kinerja Bisnis

Saat ini kondisi pasar memang menantang. Untuk itu, mereka berupaya menjaga kinerja dengan memperkuat kanal penjualan digital.

Perhatian Warga Negara Asing Kini Sudah Bisa Menjadi Petinggi BUMN
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:15 WIB

Perhatian Warga Negara Asing Kini Sudah Bisa Menjadi Petinggi BUMN

Ketentuan tersebut tertuang di dalam beleid anyar Undang Undang Nomor 16 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

INDEKS BERITA

Terpopuler