Bangun Fasilitas Manufaktur EV di Georgia, Hyundai Investasikan US$ 5,54 miliar

Sabtu, 21 Mei 2022 | 15:28 WIB
Bangun Fasilitas Manufaktur EV di Georgia, Hyundai Investasikan US$ 5,54 miliar
[ILUSTRASI. Karyawan Hyundai Group berjalan di belakang logo perusahaan di kantor pusatnya di Seoul 7 Desember 2010. REUTERS/Jo Yong-Hak]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/SEOUL. Hyundai Motor Group pada Jumat mengumumkan rencana pembangunan fasilitas manufaktur mobil listrik (EV) berikut baterainya di Amerika Serikat (AS). Dengan nilai investasi sekitar US$ 5,54 miliar, itu akan menjadi fasilitas manufaktur EV yang lengkap pertama milik Hyundai di AS.

Hyundai akan memulai pembangunan fasilitas barunya di Georgia pada awal 2023 dan diharapkan memulai produksi komersial pada paruh pertama tahun 2025 dengan kapasitas tahunan 300.000 unit EV, demikian pernyataan perusahaan.

Pabrik milik grup otomotif asal Korea Selatan itu akan menciptakan sekitar 8.100 pekerjaan.

Baca Juga: Pasarnya di Rusia dan China Suram, Stellantis Menargetkan Pertumbuhan di India

Hyundai Motor Group, yang menaungi Hyundai Motor Co dan Kia Corp, menambahkan bahwa fasilitas manufaktur baterai akan dibangun melalui kemitraan strategis, yang rinciannya akan diungkapkan pada tahap selanjutnya.

Reuters melaporkan pekan lalu bahwa Hyundai sedang dalam pembicaraan untuk membangun pabrik EV di AS dan telah mengadakan diskusi dengan pejabat Georgia. 

Pabrik tersebut merupakan bagian penting dari investasi yang direncanakan Hyundai senilai US$ 7,4 miliar di AS hingga tahun 2025 untuk mendorong mobilitas masa depan. Negara bagian Georgia berharap dapat menarik tambahan investasi sebesar US$ 1 miliar dari pemasok non-afiliasi Hyundai Motor Group di atas investasi tersebut.

SK On, anak usaha SK Innovation yang merupakan pemasok baterai untuk EV buatan Hyundai telah membangun dua pabrik yang berdekatan di Georgia. Pabrik pertama mulai berproduksi pada kuartal pertama. Sebagian besar output pabrik itu akan terserap oleh pabrik milik Volkswagen. Sedang pabrik kedua akan memasok Ford Motor Co, dan mulai diproduksi awal tahun depan.

Baca Juga: Hyundai Motor Akan Membangun Pabrik Kendaraan Listrik di Georgia, Amerika Serikat

SK On akan memasok baterai untuk Ioniq 7, kata seorang sumber sebelumnya kepada Reuters. SK On mengatakan tidak dapat mengomentari kesepakatan pasokan yang melibatkan pelanggan tertentu.

Investasi Hyundai di AS bertepatan dengan kedatangan Presiden AS Biden di Korea Selatan pada hari Jumat.

Grup mobil Korea Selatan, yang merupakan salah satu dari lima produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan kendaraan, memiliki lokasi produksi di Alabama dan Georgia. Pada bulan April, Hyundai Motor mengatakan berencana untuk menginvestasikan $300 juta untuk menambah EV di perakitan Montgomery-nya.

Secara terpisah, Hyundai Motor Group mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya berencana untuk menginvestasikan 21 triliun won ($16,43 miliar) hingga tahun 2030 untuk perluasan bisnis EV-nya di Korea Selatan.

Bagikan

Berita Terbaru

Bursa Asia Bergerak Terbatas pada Jumat (26/12)
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bursa Asia Bergerak Terbatas pada Jumat (26/12)

Pelaku pasar masih wait and see terhadap dinamika geopolitik global, meski belum memicu volatilitas yang signifikan.

Industri Tekstil Msuk Zona Merah Perbankan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:25 WIB

Industri Tekstil Msuk Zona Merah Perbankan

Akses permodalan atau kredit perbankan menjadi salah satu kendala yang dihadapi pengusaha di industri TPT.

Beban Pencadangan Diperkirakan Bakal Susut Tahun Depan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:20 WIB

Beban Pencadangan Diperkirakan Bakal Susut Tahun Depan

Mayoritas bank beraset besar masih mencatatkan kenaikan beban pencadangan atau biaya provisi hingga November 2025. ​

Penjualan Kendaraan Lesu, Kredit Pembelian Kendaraan Bank Mengempis
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:00 WIB

Penjualan Kendaraan Lesu, Kredit Pembelian Kendaraan Bank Mengempis

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) perbankan kian tertekan. Penyusutan outstanding jenis kredit konsumtif ini semakin dalam hingga November 2025. ​

INET Berpotensi Menggaet  Rp 3,2 Triliun Lewat Rights Issue
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:00 WIB

INET Berpotensi Menggaet Rp 3,2 Triliun Lewat Rights Issue

Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) telah mengantongi restu dari OJK untuk menggelar aksi korporasi rights issue.

Pendapatan Nonbunga Jadi Tumpuan Perbankan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:45 WIB

Pendapatan Nonbunga Jadi Tumpuan Perbankan

Tekanan terhadap pendapatan bunga bersih perbankan tahun ini masih berat, di tengah pertumbuhan kredit yang lesu dan biaya dana yang tinggi.​

Valas Asia Masih Akan Dibayangi Volatilitas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:30 WIB

Valas Asia Masih Akan Dibayangi Volatilitas

Pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh proyeksi ketahanan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 yang akan tetap terjaga. 

Harga CPO Terangkat Penguatan Ringgit dan Harga Komoditas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga CPO Terangkat Penguatan Ringgit dan Harga Komoditas

Dikutip dari Bloomberg, harga CPO berjangka Malaysia  di level MYR 4.037 per ton pada Rabu (24/12). Naik 0,02% secara harian.

Bunga Deposito Bank Digital Tetap Mekar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:15 WIB

Bunga Deposito Bank Digital Tetap Mekar

Di saat bank-bank konvensional mulai menurunkan bunga simpanan, bank digital justru masih agresif menawarkan bunga deposito tinggi 

Upah Riil Buruh
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:05 WIB

Upah Riil Buruh

Inflasi tinggi dan upah yang stagnan berkontribusi terhadap kemampuan daya beli masyarakat yang terus menurun belakangan ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler