Pemerintah Impor Daging Kerbau dari Pakistan

Kamis, 20 Februari 2025 | 07:05 WIB
Pemerintah Impor Daging Kerbau dari Pakistan
[ILUSTRASI. Pekerja menata kardus berisi daging kerbau impor yang tiba di Terminal Mustika Alam Lestari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4/2022). . ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU]
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mendatangkan daging impor menjelang Ramadan dan Lebaran. Langkah tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di periode ini. 

Badan Pangan Nasional (Bapanas) sudah memetakan negara-negara potensial untuk mendatangkan impor daging ke dalam negeri. Misalnya daging kerbau. Opsi negara yang akan memasok daging kerbau adalah Pakistan. 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, keputusan memilih Pakistan untuk menyiasati tingginya harga daging kerbau dari India yang telah mencapai US$ 4,8 per kilogram (kg), melonjak dua kali lipat dari sebelumnya US$ 2,6 per kg.

"Kalau India sudah memberikan harga tinggi (daging kerbau), yang paling benar adalah mencari negara lain," kata dia usai Rapat Koordinasi Pangan di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (19/2). 

Baca Juga: Pemerintah Menugaskan Impor 200.000 Daging

Walau begitu, Arief mengklaim kualitas dan syarat daging kerbau dari Pakistan seperti bebas penyakit hingga batas kadar lemak dalam daging kerbau sudah sesuai ketentuan impor.

Arief bilang, penugasan impor ini nantinya akan dilakukan sepenuhnya oleh BUMN Pangan yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan kuota impor 50.000 ton dan PT Berdikari 50.000 ton.

"Itu sudah rilis izin impornya, tinggal kedatangan saja," jelas dia. 

Selain impor daging kerbau, pemerintah mengupayakan kedatangan impor daging sapi seberat 180.000 ton. Lebih lanjut, Arief mengemukakan, impor daging sapi seberat 100.000 ton akan dilakukan oleh BUMN Pangan. Sementara 80.000 ton sisanya akan digarap perusahaan swasta.

Namun Arief tidak membeberkan identitas perusahaan swasta tersebut. 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:28 WIB

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali

Sejak April hingga pertengahan Agustus 2025, PT Karya Permata Inovasi Indonesia terus-menerus menjual saham DADA.

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:58 WIB

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi

Marketing sales PANI bakal turun 42% YoY menjadi Rp 3,5 triliun akibat siklus perlambatan di pasar properti.

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler