Pemerintah Impor Daging Kerbau dari Pakistan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mendatangkan daging impor menjelang Ramadan dan Lebaran. Langkah tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di periode ini.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) sudah memetakan negara-negara potensial untuk mendatangkan impor daging ke dalam negeri. Misalnya daging kerbau. Opsi negara yang akan memasok daging kerbau adalah Pakistan.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, keputusan memilih Pakistan untuk menyiasati tingginya harga daging kerbau dari India yang telah mencapai US$ 4,8 per kilogram (kg), melonjak dua kali lipat dari sebelumnya US$ 2,6 per kg.
"Kalau India sudah memberikan harga tinggi (daging kerbau), yang paling benar adalah mencari negara lain," kata dia usai Rapat Koordinasi Pangan di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (19/2).
Baca Juga: Pemerintah Menugaskan Impor 200.000 Daging
Walau begitu, Arief mengklaim kualitas dan syarat daging kerbau dari Pakistan seperti bebas penyakit hingga batas kadar lemak dalam daging kerbau sudah sesuai ketentuan impor.
Arief bilang, penugasan impor ini nantinya akan dilakukan sepenuhnya oleh BUMN Pangan yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan kuota impor 50.000 ton dan PT Berdikari 50.000 ton.
"Itu sudah rilis izin impornya, tinggal kedatangan saja," jelas dia.
Selain impor daging kerbau, pemerintah mengupayakan kedatangan impor daging sapi seberat 180.000 ton. Lebih lanjut, Arief mengemukakan, impor daging sapi seberat 100.000 ton akan dilakukan oleh BUMN Pangan. Sementara 80.000 ton sisanya akan digarap perusahaan swasta.
Namun Arief tidak membeberkan identitas perusahaan swasta tersebut.