Pemerintah Inggris Kucurkan Dana US$ 2,5 Miliar untuk Persiapan Brexit No-Deal

Jumat, 28 Desember 2018 | 19:01 WIB
Pemerintah Inggris Kucurkan Dana US$ 2,5 Miliar untuk Persiapan Brexit No-Deal
[ILUSTRASI. Ilustrasi Brexit di Inggris]
Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Di tengah kritik terkait kesepakatan Brexit antara Perdana Menteri Inggris Theresa May dengan para pemimpin di Uni Eropa, pemerintah kerajaan justru meningkatkan kesiapan jika Inggris keluar dari kawasan itu tanpa kesepakatan (no-deal).

Dalam rapat kabinet yang berlangsung Selasa (18/20), para menteri menyetujui kucuran dana senilai £ 2 miliar setara dengan US$ 2,5 miliar kepada departemen di pemerintahan. Anggaran ini rencananya dipakai Inggris untuk persiapan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Kabinet juga menyetujui agar semua departemen di pemerintahan Inggris juga bersiap untuk menerapkan berbagai rencana darurat. Pemerintah Inggris juga rencananya akan mengirim ribuan surat kepada pebisnis untuk mempersiapkan skenario terburuk itu. Maklum waktu semakin sempit, dalam tiga bulan lagi Inggris akan keluar dari keanggotaan Uni Eropa.

“Kabinet setuju bahwa dalam waktu tiga bulan sampai kami keluar dari Uni Eropa, kami sekarang perlu meningkatkan persiapan. Artinya, sekarang kami akan menggerakkan elemen yang tersisa dari rencana no-deal,” kata juru bicara Theresa May, sebagaimana dikutip Al Jazeera, Selasa (18/12).

Tanpa kesepakatan, ekonomi Inggris diprediksi terkena dampak negatif atas kebijakan Brexit. Bank sentral Inggris, Bank of England telah mengingatkan PDB Inggris dapat menyusut 8%.

Sementara, pemerintah Inggris juga telah memprediksi akan ada kemerosotan ekonomi lebih dari 9% pasca-Brexit tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa. Menurut riset dari The National Institute of Economic and Social Research (NIESR), Inggris berpotensi mengalami kerugian hingga £ 100 miliar pada 2030.

Inti perdebatan dalam kesepakatan itu adalah penjaminan tidak ada perbatasan ketat antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia dalam negosiasi perdagangan pasca-Brexit antara Inggris dan Uni Eropa.

Klausul ini mengusulkan seluruh Inggris, termasuk Irlandia Utara tetap dalam satu bea cukai dengan Uni Eropa. Kesepakatan itu akhirnya membuat Inggris dan Uni Eropa seolah bercerai tapi tetap satu atap rumah.

Kesepakatan ini menuai banyak kritik. Parlemen pun tak menyetujui kesepakatan ini, dan voting ditunda hingga Januari mendatang. Menurut kelompok pro-Brexit kesepakatan ini tak membawa banyak perubahan bagi Inggris, sebab langkah ini tak cukup untuk membuat Inggris sepenuhnya berpisah dari Eropa. Sedangkan bagi oposisi yang ingin Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa bersikeras melanjutkan kesepakatan ini atau membatalkan rencana Brexit.  

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS
| Selasa, 13 Mei 2025 | 13:03 WIB

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS

Beban yang ditanggung APBN berpotensi makin membengkak jika Indonesia mengimpor migas lebih banyak dari Amerika Serikat.

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton
| Selasa, 13 Mei 2025 | 12:18 WIB

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton

Adapun pasokan cadagan beras pemerintah yang sudah dikuasai oleh Bulog hingga 9 Mei 2025 sudah tembus 3,6 juta ton. 

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:40 WIB

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)

Kontribusi terbesar terhadap penjualan datang dari segmen manufaktur dan retail, yang bersama-sama menyumbang 97% terhadap total penjualan.

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:38 WIB

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Mei 2025) 1 gram Rp 1.884.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  29,93% jika menjual hari ini.

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:15 WIB

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025

ALII memproyeksikan profitabilitas dan volume jasa ALII pada tahun ini bisa meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan  tahun 2024.

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:57 WIB

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande

Sejak 1 Juni 2024 pendaftaran produk yang mengandung omethoate, carbosulfan, dan Methomyl di China ditangguhkan dan produksinya dilarang.

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:23 WIB

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT

Rata-rata margin laba bersih tahun 2025-2029 diprediksi meningkat sebesar 22,10% dibanding posisi per akhir tahun 2024.

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:03 WIB

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut

Belum ada sentimen negatif, harga bitcoin diprediksi masih akan bertahan di kisaran US$ 102.000 hingga US$ 108.000 per btc.

Catur dan Support System
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Catur dan Support System

Pendanaan masih menjadi persoalan klasik di program pembinaan olahraga seperti catur yang merupakan olahraga sejuta umat.

Tarif, Konsumsi dan Sustainability
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Tarif, Konsumsi dan Sustainability

Esensi dari keberlanjutan atau sustainability sebenarnya sederhana yakni mengurangi yang tidak perlu.

INDEKS BERITA

Terpopuler