Pemerintah Ingin Sehatkan Persaingan di Pasar Penerbangan dengan Undang Pemain Baru

Senin, 10 Juni 2019 | 09:42 WIB
Pemerintah Ingin Sehatkan Persaingan di Pasar Penerbangan dengan Undang Pemain Baru
[]
Reporter: Lidya Yuniartha, Syamsul Ashar, Tedy Gumilar | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menilai, tidak ada persaingan usaha yang sehat dalam industri penerbangan lokal. Penyebabnya, hanya dua pelaku usaha yang dominan. "Kenaikan harga tiket tidak akan terjadi setajam itu kalau pasarnya tidak duopoli," tandas Darmin pekan lalu.

Saat ini, industri penerbangan di dalam negeri didominasi Grup Garuda Indonesia dan Grup Lion Air.  Kelompok pertama terdiri dari Garuda dan anak usahanya, Citilink, serta Grup Sriwijaya, mitra kerjasama operasinya sejak tahun lalu. Sedang Grup Lion Air terdiri dari Lion Air, Batik Air, dan Wings Air.

Saat ini, Grup Lion menguasai pasar domestik, dengan pangsa sekitar 50%. Berdasarkan catatan Indonesia National Air Carriers Association (Inaca), sepanjang 2017, Lion Air menguasai pangsa pasar 34% sementara Batik Air 10% sedangkan Wings Abadi atau Wings Air sebanyak 6%.

Kelompok Garuda di tempat kedua dengan pasar sekitar 46%. Masih dari catatan Inaca, pangsa Garuda Indonesia di dalam negeri pada 2017 sebesar 20%, sedangkan Citilink yang juga anak usaha Garuda sebesar 13%. Sementara pangsa pasar Sriwijaya dan anak usahanya sekitar 13%.

"Kalau struktur pasar cenderung memberikan power atau kekuatan yang agak berlebih di produsen, jawabannya adalah undang saingannya supaya dia menurunkan harga," kata Darmin. Namun, Darmin memahami, pilihan mengundang pesaing dari luar negeri bukan tanpa risiko.

Sebab pemain di dalam negeri akan berteriak-teriak karena binisnya menjadi susah. Karena itulah, kini, pilihan pemerintah harus memikirkan kepentingan produsen yakni industri penerbangan dalam negeri, sekaligus memikirkan kepentingan konsumen agar mendapatkan harga tiket penerbangan yang wajar dan terjangkau. Hanya, Darmin enggan memperinci apakah pemerintah akan melonggarkan masuknya maskapai asing di penerbangan domestik.

Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Maria Kristi Endah, Jumat (31/5), juga telah menggelar rapat bersama dengan perwakilan maskapai Garuda Indonesia, Lion Group dan Online Travel Agent (OTA). Rapat ini sebagai salah satu upaya untuk memastikan harga tiket yang dijual lewat agen perjalanan online tidak melebihi batas yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Bagikan

Berita Terbaru

Martina Berto (MBTO) Memoles Ekspansi Segmen Baru
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 05:20 WIB

Martina Berto (MBTO) Memoles Ekspansi Segmen Baru

MBTO melihat potensi di segmen produk perawatan pria serta produk perawatan untuk ibu dan bayi, bahkan produk-produk herbal.

Transparansi Impor Daging Sapi
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 05:10 WIB

Transparansi Impor Daging Sapi

Tata kelola impor yang lebih terbuka dan transparan akan mendorong terciptanya iklim usaha yang lebih sehat dan kompetitif.

Surplus Bank Indonesia Naik  Berkat Kebijakan Moneter
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 04:35 WIB

Surplus Bank Indonesia Naik Berkat Kebijakan Moneter

Penghasilan BI sebagian besar dari pelaksanaan kebijakan moneter Rp 226,89 triliun. Selain itu, BI memperoleh pengelolaan sistem pembayaran 

Konsolidasi Asuransi BUMN Bakal Dorong Daya Saing
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 04:30 WIB

Konsolidasi Asuransi BUMN Bakal Dorong Daya Saing

Rencana BPI Danantara mengonsolidasikan perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata belum terinformasi hingga ke level pemain. 

Metrodata Electronics (MTDL) Memperkuat Jejaring Bisnis
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 04:25 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Memperkuat Jejaring Bisnis

MTDL melihat peluang besar dari penjualan smartphone Infinix dan layanan data streaming di masa mendatang.

Profit 29,70% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (27 Juni 2025)
| Jumat, 27 Juni 2025 | 16:13 WIB

Profit 29,70% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (27 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (27 Juni 2025) Rp 1.907.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,70% jika menjual hari ini.

Belum Setahun Listing di BEI, Master Print Bakal Diakuisisi Perusahaan Singapura
| Jumat, 27 Juni 2025 | 16:04 WIB

Belum Setahun Listing di BEI, Master Print Bakal Diakuisisi Perusahaan Singapura

Harga saham PTMR sudah melambung duluan sebelum pengumuman resmi soal rencana akuisisi oleh Deep Source diumumkan.

Proyek EBT Digeber Pemerintah, Ada Rencana Revisi Aturan Tarif Listrik dan PLTP
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:57 WIB

Proyek EBT Digeber Pemerintah, Ada Rencana Revisi Aturan Tarif Listrik dan PLTP

Dalam waktu dekat akan ada peresmian pembangkit EBT total 350 MW, sebesar 55 MW di antaranya berlokasi di Sumatra.​

Jaga Stabilitas Harga Saham, Bangun Kosambi (CBDK) Melaksanakan Buyback Saham
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:13 WIB

Jaga Stabilitas Harga Saham, Bangun Kosambi (CBDK) Melaksanakan Buyback Saham

Anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) akan melaksanakan aksi buyback saham selama tiga bulan, mulai 25 Juni 2025-24 September 2025.​

Dorong Kinerja Tahun 2025, Solusi Bangun (SMCB) Genjot Penjualan ke Pasar Ritel
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:08 WIB

Dorong Kinerja Tahun 2025, Solusi Bangun (SMCB) Genjot Penjualan ke Pasar Ritel

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berupaya mempertahankan kinerja operasional dan keuangannya di tengah kelesuan pasar semen di Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler