Pemilu Usai, Emiten Siap Menggalang Utang

Kamis, 09 Mei 2019 | 06:02 WIB
Pemilu Usai, Emiten Siap Menggalang Utang
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian di pasar akibat pelaksanaan pemilu mulai berakhir. Emiten kembali gencar menggalang pendanaan demi mendanai ekspansi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), setidaknya sudah ada sembilan rencana penerbitan surat utang atau obligasi yang masuk pipeline. Total nilai emisinya sekitar Rp 6,15 triliun.

Dua dari sembilan agenda itu tinggal menanti penetapan tanggal penerbitan. Keduanya adalah obligasi Bank Danamon Tbk (BDMN) dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Nilai emisi masing-masing Rp 2 triliun dan Rp 500 miliar.

Selain BDMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga berencana menerbitkan surat utang dengan target emisi mencapai Rp 1,8 triliun. Ini adalah nilai penerbitan obligasi terbesar di pipeline.

Anak usahanya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) juga memiliki rencana serupa. Perusahaan ini berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar. "Kami akan rilis satu seri senilai Rp 500 miliar dengan tenor tiga tahun," ujar Sekretaris Perusahaan WSBP Ratna Ningrum kepada KONTAN, Rabu (8/5).

Menurut Ratna, Waskita Beton memilih menerbitkan obligasi karena memiliki karakteristik waktu yang lebih panjang. "Sehingga, lebih pas untuk kebutuhan investasi jangka menengah dan panjang perusahaan," tutur dia.

Para emiten memang baru mulai gencar mencari pendanaan saat ini lantaran menunggu arah politik Indonesia usai pemilu. Setelah ini, korporasi akan mengejar penyelesaian ekspansi yang sudah direncanakan.

Ambil contoh, PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Emiten pelat merah ini memiliki cukup banyak agenda ekspansi jalan tol. Untuk mendukung pendanaan rencana ekspansi tersebut, JSMR berencana menerbitkan surat utang senilai Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun.

Manajemen Jasa Marga menuturkan, jenis surat utangnya akan disesuaikan. Bisa dikemas dalam bentuk step up coupon bond atau zero coupon bond.

Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Agus Setiawan mengatakan, penerbitan surat utang tersebut sejalan dengan kebutuhan pendanaan perusahaan. "Sehingga batasan rasio keuangan tetap dalam keadaan baik," kata Agus.

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) juga memiliki rencana merilis obligasi tahun ini. Terlebih, emiten pengelola kawasan industri ini memiliki utang obligasi senilai Rp 510 miliar yang bakal jatuh tempo pada September mendatang.

Tapi Head of Investor Relations Surya Semesta Erlin Budiman belum bersedia merinci detail rencana penerbitan obligasi tersebut. Namun, dia memastikan, penerbitan obligasi ada kaitannya dengan pelunasan utang yang akan jatuh tempo tersebut. "Perolehan dananya nanti untuk melakukan refinancing atas utang existing perusahaan," kata Erlin.

Surya Semesta menjadi salah satu calon penerbit obligasi dalam pipeline BEI. Nilai emisinya ditargetkan sekitar Rp 300 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini
| Minggu, 23 November 2025 | 22:47 WIB

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini

Kendati mayoritas saham yang baru masuk indeks MSCI ini sudah menguat signifkan, masih ada peluang beli saat harga cenderung koreksi.

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo
| Minggu, 23 November 2025 | 21:58 WIB

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Rencana perubahan manajemen telah mendapatkan restu dari investor kunci dan berpotensi diumumkan kepada karyawan, secepatnya pada Senin (24/11).

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

INDEKS BERITA

Terpopuler