Penanganan Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:10 WIB
Penanganan Bencana
[ILUSTRASI. TAJUK - Thomas Hadiwinata (KONTAN/Indra Surya)]
Thomas Hadiwinata | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan dan pemulihan bencana di sejumlah daerah terdampak berada dalam kondisi terkendali. Itu dikutip dari pernyataan resmi yang termuat dalam website presidenri.go.id, seusai Presiden Prabowo Subianto mengunjungi sejumlah wilayah yang terdampak bencana di Aceh dan Sumatra Utara pada 13 Desember lalu.

Dalam rapat kabinet yang berlangsung pada awal pekan berikutnya, Senin (15/12), Presiden Prabowo menegaskan Indonesia mampu menangani dampak bencana di tiga provinsi yang ada di Pulau Sumatra itu. Karena itu, tak perlu bencana ekologis itu mendapatkan status bencana nasional.

Kendati ditujukan untuk menjawab berbagai pihak yang mendesak adanya penetapan status bencana nasional, pernyataan orang nomor satu di negeri terkesan tidak perlu.  Dalam 35 tahun terakhir, pemerintah hanya tiga kali menyematkan status bencana nasional. 

Dua bencana nasional diberlakukan atas bencana alam, yaitu gempa dan tsunami Flores pada tahun 1992 serta tsunami Aceh di 2004. Terakhir kali status bencana nasional muncul pada masa pandemi Covid-19.

Kendati ada catatan historis semacam itu, mengapa ada desakan penetapan status bencana nasional atas musibah ekologis di Sumatra? 

Jika kita cermati, suara-suara yang meminta status itu berasal dari kelompok masyarakat madani. Sangat mungkin alasan mereka meminta itu semata karena alasan kemanusiaan, setelah menyaksikan atau mendengar penuturan dari mereka yang ada di lokasi bencana. 

Pemerintah tidak perlu berlebihan menghadapi permintaan semacam itu. Bagaimana pun, tugas menangani bencana membutuhkan otoritas, yang berada di tangan pejabat pemerintahan. 

Sayangnya, di hari-hari pertama setelah bencana terjadi, noise yang muncul malah tudingan pelanggaran hukum ke berbagai korporasi. Memang, penegakan hukum atas perusak hutan wajib diusut. Namun, apakah itu yang menjadi prioritas dibanding penyelamatan jiwa mereka yang terdampak air bah? 

Kalaupun ada pejabat yang melakukan kunjungan, kesan yang muncul, meminjam istilah Presiden Prabowo, sang pejabat sedang melakukan wisata bencana.

Pernyataan Presiden tentang kesanggupan negeri ini menangani bencana akan jauh lebih bermakna dengan cepat bergulirnya agenda perbaikan dan rekonstruksi. Upaya menyelamatkan dan memulihkan kehidupan warga yang terdampak harus menjadi prioritas.

Selanjutnya: Pertumbuhan Kinerja Rukun Raharja Tbk (RAJA) dari Ekspansi Bisnis

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA

Terpopuler