Penangguhan Tarif Meksiko Jadi Kabar Baik Bagi Ekonomi Dunia

Sabtu, 08 Juni 2019 | 14:48 WIB
Penangguhan Tarif Meksiko Jadi Kabar Baik Bagi Ekonomi Dunia
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - FUKUOKA. Pembatalan tarif untuk Meksiko oleh Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu berita langka yang positif di tengah ketegangan perang dagang AS dan China. 

Seperti diketahui, ancaman Trump memberlakukan tarif 5% untuk produk Meksiko membuat pasar cukup bergejolak belakangan ini. Namun, akhirnya AS dan Meksiko mencapai kesepakatan untuk menghindari penerapan tarif setelah Meksiko berjanji bakal mengambil langkah serius untuk mengatasi migrasi dari Amerika Tengah ke perbatasan AS. 

Kepala bank sentral dan menteri keuangan yang berkumpul di Fukuoka, Jepang untuk pertemuan G20, menyambut positif penangguhan Trump atas tarif Meksiko. Menurut para pejabat tersebut, keputusan ini telah menghilangkan salah satu kecemasan terbesar bagi perusahaan dan investor di seluruh dunia. 

"Sangat baik bahwa tarif 5% tidak akan diberlakukan sekarang. Ini bukan cuma berita baik untuk AS dan Meksiko, tapi juga bagi ekonomi global," ujar Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (8/6). 

Menurut Bloomberg Economics, sekitar 0,6% dari output global berhubungan dalam arus perdagangan antara Meksiko dan AS. Lalu, 15,5% dari PDB Meksiko bergantung pada perdagangan dengan AS. 

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati juga mengatakan, berita pembatalan tarif Meksiko ini sangat positif. Ia juga mengatakan, dengan berita bagus tersebut, bisa saja AS dan China juga menuai kesepakatan dalam sengketa perdagangan mereka. 

"Kami berharap hal ini akan menciptakan arah kebijakan yang lebih baik," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television. 

Kekhawatiran atas meningkatnya perang dagang AS-China menjadi bahan diskusi utama dalam pertemuan G20. Pasalnya, perselisihan ini telah menggaggu pertumbuhan ekonomi global. 

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, AS tetap terbuka untuk melanjutkan negosiasi dengan China mengenai perdagangan. AS juga akan bertemu dengan Gubernur Bank Sentral China, Yi Gang di akhir pekan ini. Hal ini memberi kesempatan pertama untuk memecahkan kebuntuan sejak pembicaraan yang mandek di bulan lalu. 

Namun, Mnuchin menegaskan hal ini bukan pertemuan negosiasi. “Jika mereka memiliki perjanjian nyata kami akan bernegosiasi. Jika tidak, kami akan melanjutkan rencana kami untuk mengenakan tarif lebih banyak," ujarnya. 

Sebelumnya, Bank Dunia telah memangkas perkiraan pertumbuhan global tahun ini. Menurut Bank Dunia, perlambatan pertumbuhan perdagangan menjadi yang terlemah sejak krisis keuangan satu dekade lalu yang dibarengi dengan penurunan investasi global.

Bank Dunia memperkirakan bahwa ekonomi dunia akan tumbuh 2,6% tahun ini, turun dibandingkan dengan proyeksi yang dibuat pada Januari lalu sebesar 2,9%. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA

Terpopuler