Penawaran Lelang Sukuk Mencapai Rp 20 Triliun , Pemerintah Cuma Menyerap Rp 5 Triliun

Rabu, 15 Mei 2019 | 07:53 WIB
Penawaran Lelang Sukuk Mencapai Rp 20 Triliun , Pemerintah Cuma Menyerap Rp 5 Triliun
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan yang melanda pasar obligasi domestik, lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara yang berlangsung Selasa (14/5) terbilang sukses. Pasalnya, terjadi peningkatan nilai penawaran yang masuk dari investor.

Mengutip laporan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), nilai penawaran yang masuk pada lelang kemarin mencapai Rp 20,46 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dari lelang sebelumnya pada 30 April silam, yakni Rp 13,26 triliun.

Dari target lelang Rp 8 triliun, pemerintah hanya menyerap Rp 5,15 triliun dari penawaran yang masuk tersebut. Sebagai tindak lanjut, pemerintah berniat menggelar lelang lagi hari ini, Rabu (15/5).

Tetapi, sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan, lelang tambahan atau green shoe untuk SBSN jangka pendek (seri SPN-S) ini hanya bisa diikuti Bank Indonesia.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, ramainya lelang sukuk hari ini sejalan dengan tren kenaikan yield surat utang negara (SUN) yang terjadi beberapa pekan terakhir. "Banyak investor yang akhirnya memanfaatkan momentum tersebut untuk mengikuti lelang di pasar primer," ujar dia, kemarin.

Di samping itu, adanya sukuk seri PBS013 yang jatuh tempo Rabu ini juga memengaruhi kelangsungan lelang kemarin. Baik investor maupun pemerintah memiliki kebutuhan investasi kembali dan menggantikan seri yang jatuh tempo tersebut.

Hanya saja, karena banyak sentimen negatif yang menghantui pasar obligasi, investor lebih banyak memburu SUN seri-seri bertenor pendek. Lihat saja, seri SPNS01112019 yang jatuh tempo pada 1 November 2019 mampu memperoleh nilai penawaran terbesar, yaitu Rp 6,44 triliun.

Di sisi lain, ketidakpastian pasar juga membuat sebagian investor meminta yield yang terlampau tinggi dibandingkan level wajarnya. Hal ini membuat pemerintah lebih selektif dalam menyerap dana dari hasil lelang. Menurut Josua, ini alasan pemerintah menyerap hasil lelang di bawah target.

Pemerintah juga tidak menyerap dana dari seri PBS015 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047. Seri tersebut menjadi seri dengan tenor terpanjang yang dilelang kali ini.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Melonjak 1% ke 6.678 Hari Ini (25/4), UNVR Masuk Top Leaders
| Jumat, 25 April 2025 | 20:20 WIB

IHSG Melonjak 1% ke 6.678 Hari Ini (25/4), UNVR Masuk Top Leaders

Jumat (25/4), IHSG melonjak 0,99% atau 65,44 poin ke 6.678,91 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
| Jumat, 25 April 2025 | 15:08 WIB

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masuk pada indeks IDX80 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

INDEKS BERITA

Terpopuler