Pengelola dana besar akumulasi saham gocap, pertanda saham tersebut akan bangkit?

Senin, 14 Oktober 2019 | 15:31 WIB
Pengelola dana besar akumulasi saham gocap, pertanda saham tersebut akan bangkit?
[ILUSTRASI. Ilustrasi foto Reksadana. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/09/2019]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham yang nyungsep ke zona Rp 50 per saham biasanya dihindari oleh sebagian investor. Maklum, saham gocap identik dengan emiten yang punya kinerja fundamental kurang baik.

Namun, ada juga pengelola dana besar yang mengakumulasi saham gocap. Apakah ini pertanda saham tersebut bakal bangkit dari level gocapan?

Salah satu pengelola dana tersebut adalah PT Pan Arcadia Capital, sebelumnya bernama PT Dhanawibawa Manajemen Investasi.

Baca Juga: Bakrie Capital keluar masuk di saham BNBR

Manajer investasi ini mengelola beberapa produk reksadana dan kontrak pengelolaan dana (KPD).

Salah satunya Reksadana Syariah Dhanawibawa Ekuitas Syariah progresif.

Nah, produk ini tercatat sebagai salah satu pemegang saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP).

IIKP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya, distribusi dan perdagangan ikan arwana.

Saham IIKP terkapar di zona gocap sejak 5 Agustus 2019 hingga sekarang.

Borong ratusan juta lembar

Berdasar laporan kepemilikan efek di atas 5% per 10 Oktober 2019, kepemilikan reksadana tersebut bertambah 163,4 juta lembar.

Walhasil, persentase kepemilikannya membengkak dari posisi 9 Oktober 2019 di 5,11% menjadi 5,59%.

Pemegang saham di atas 5% IIKP yang lain adalah PT Asabri (Persero) dan PT Maxima Agro Industri.

Berdasar data perdagangan harian, transaksi saham tersebut berlangsung di pasar negosiasi pada 9 Oktober 2019.

Transaksi tersebut difasilitasi Panin Sekuritas sebagai broker pembeli.

Baca Juga: Lho, 716 Juta Saham Bali United (BOLA) Kembali ke Pieter Tanuri, Ini Penjelasan KSEI

Sementara penjual menggunakan jasa tiga sekuritas, yakni Prime Capital Securities sebanyak 95,9 juta lembar saham.

Lalu ada HD Capital sebanyak 37,5 juta lembar dan Trimegah Sekuritas sejumlah 30 juta lembar saham.

Saham IIKP dijual di harga Rp 45 per saham, sehingga total nilai transaksi tersebut mencapai Rp 7,4 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Strategi  Yudhono Rawis, Founder Floq : Konsisten dan Disiplin Investasi Kripto
| Sabtu, 13 September 2025 | 06:22 WIB

Strategi Yudhono Rawis, Founder Floq : Konsisten dan Disiplin Investasi Kripto

Alih-alih mencoba menebak waktu pasar, Yudhono membangun strategi konsisten dan disiplin, terlepas dari fluktuasi jangka pendek

Selamat Sempurna (SMSM) Geber Kinerja di Paruh Kedua
| Sabtu, 13 September 2025 | 06:15 WIB

Selamat Sempurna (SMSM) Geber Kinerja di Paruh Kedua

Tren bisnis di paruh kedua pada umumnya lebih tinggi dibandingkan paruh pertama. Dengan demikian, SMSM masih konsisten dengan target bisnis

Demi Investor, Aturan Main TKDN Dilonggarkan
| Sabtu, 13 September 2025 | 06:00 WIB

Demi Investor, Aturan Main TKDN Dilonggarkan

Beleid ini mengatur tentang Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan danmengusung penyederhanaan

Jasa Marga Membocorkan Rencana Pembagian Dividen di Tahun 2025
| Sabtu, 13 September 2025 | 05:47 WIB

Jasa Marga Membocorkan Rencana Pembagian Dividen di Tahun 2025

JSMR masih mengupayakan kesinambungan pembayaran dividen sebagai komitmen memberikan nilai tambah atas kepercayaan dan dukungan ke pemegang saham.

Premi Asuransi Jiwa Tertekan Unitlink
| Sabtu, 13 September 2025 | 04:50 WIB

Premi Asuransi Jiwa Tertekan Unitlink

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi asuransi jiwa turun 0,84% secara tahunan menjadi Rp 103,42 triliun pada Juli 2025.

Defisit Anggaran Tahun Depan Bakal Makin Lebar
| Sabtu, 13 September 2025 | 04:10 WIB

Defisit Anggaran Tahun Depan Bakal Makin Lebar

Rencana menaikkan anggaran transfer ke daerah tanpa mengubah porsi lain bisa kerek defisit karena kenaikan belanja. 

Saham PIPA Terbang, Prospek Cerah Namun Risiko Koreksi Mengintai
| Jumat, 12 September 2025 | 19:16 WIB

Saham PIPA Terbang, Prospek Cerah Namun Risiko Koreksi Mengintai

Diversifikasi PIPA ke sektor oil & gas serta manufaktur polyethylene, khususnya produk pipa HDPE, bisa menjadi katalis pertumbuhan jangka panjang.

Kinerja Fundamental Solid, Saham Bank Neo Commerce (BBYB) Semakin Menarik
| Jumat, 12 September 2025 | 18:38 WIB

Kinerja Fundamental Solid, Saham Bank Neo Commerce (BBYB) Semakin Menarik

Per Juli 2025, NIM Bank Neo Commerce (BBYB) turun menjadi 13,8%, terkoreksi 100 basis poin (bps) dibanding bulan sebelumnya.

IPO Tak Melulu Cari Dana Ekspansi, Ada Sebagian Yang Justru Masuk Kantong Afiliasi
| Jumat, 12 September 2025 | 18:23 WIB

IPO Tak Melulu Cari Dana Ekspansi, Ada Sebagian Yang Justru Masuk Kantong Afiliasi

Struktur alokasi dana IPO menunjukkan fokus utama emiten masih pada restrukturisasi utang, bukan ekspansi penuh ke pertambangan.

Keluarga Sampoerna Dikabarkan Bakal Jual Kepemilikan SGRO, Begini Jawaban Manajemen
| Jumat, 12 September 2025 | 16:29 WIB

Keluarga Sampoerna Dikabarkan Bakal Jual Kepemilikan SGRO, Begini Jawaban Manajemen

Keluarga Sampoerna sedang bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk menjajaki minat dari calon pembeli, senilai US$ 500 juta-US$ 700 juta.

INDEKS BERITA

Terpopuler