Lho, 716 Juta Saham Bali United (BOLA) Kembali ke Pieter Tanuri, Ini Penjelasan KSEI

Jumat, 11 Oktober 2019 | 09:49 WIB
Lho, 716 Juta Saham Bali United (BOLA) Kembali ke Pieter Tanuri, Ini Penjelasan KSEI
[ILUSTRASI. CEP PT Bali Bintang Sejahtera Tbk Yabes Tanuri (kanan) bersama Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi (dua kanan) dan pengurus Bali United FC saat pencatatan perdana saham perseroa di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (17/6). ]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada yang menarik dari perubahan kepemilikan Pieter Tanuri di klub sepakbola Bali United.

Dalam  waktu singkat dan secara berurutan, kepemilikan Pieter Tanuri di PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) berkurang lalu bertambah dalam jumlah yang sama.

Pada laporan kepemilikan investor di atas 5% per 9 Oktober 2019, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat kepemilikan Pieter Tanuri di BOLA bertambah 716 juta lembar.

Ini artinya, jumlah dan persentase kepemilikannya kembali ke posisi sebelum 7 Oktober 2019.

Yakni, kembali menjadi sekitar 1,411 miliar lembar, setara 23,52% saham Bali United.

Nah, merujuk pemberitaan KONTAN sebelumnya, secara berurutan kepemilikan Pieter Tanuri di Bali United berkurang 84 juta lembar saham dan 632 juta lembar saham.

Baca Juga: Pieter Tanuri Jual 84 Juta Saham Klub Sepakbola Bali United (BOLA)

Baca Juga: Wow, 716 Juta Saham Bali United (BOLA) Dijual Pieter Tanuri, Berapa Keuntungannya?

Data tersebut disajikan KSEI dalam laporan kepemilikan efek per 7 Oktober 2019 dan 8 Oktober 2019.

Total jumlahnya sebanyak 716 juta lembar, sama dengan penambahan jumlah saham Pieter di BOLA per 9 Oktober 2019.

Selain itu, perubahan kepemilikan yang terekam dalam laporan per 7 Oktober 2019, 8 Oktober  dan 9 Oktober 2019 tidak terlacak dalam data transaksi harian BOLA, baik di pasar reguler maupun di pasar negosiasi.

Lantas, apakah benar ada perubahan kepemilikan seperti itu, atau KSEI salah menampilkan data?

Penjelasan KSEI

KSEI mengkonfirmasi tidak ada kesalahan pencatatan data perubahan kepemilikan efek Pieter Tanuri di BOLA yang dilakukan oleh pihaknya.

"Saya pastikan tidak ada kesalahan dalam pencatatannya," tandas Alec Syafruddin, Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia kepada KONTAN, Jumat (11/10).

KSEI, lanjutnya, menginformasikan data kepemilikan efek di atas 5% sesuai posisi saldo efek di sistem C-Best.

Baca Juga: Kali Ini Grup Salim Menggocek Saham Bali United (BOLA) Pakai Dua Kaki  

Bertambah atau berkurangnya saldo efek karena penyelesaian transaksi efek, diproses sesuai instruksi settlement yang disampaikan partisipan ke sistem C-Best.

"Menurut saya hal biasa, ya, kepemilikan efek/saham bertambah atau berkurang," ujarnya.

Hingga berita ini dimuat, KONTAN masih mencoba mengkonfirmasi perubahan kepemilikan ini ke Pieter Tanuri.

Bagikan

Berita Terbaru

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

Cermat Memilih Saham Selera Pasar
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:37 WIB

Cermat Memilih Saham Selera Pasar

Saham BUMI, DEWA, GOTO, hingga BKSL menjadi saham dengan volume perdagangan saham terbesar tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler