Pengembang Properti Hong Kong Menjual Rumah Dengan Diskon Sekitar 50% Harga Pasar

Senin, 06 Desember 2021 | 15:43 WIB
Pengembang Properti Hong Kong Menjual Rumah Dengan Diskon Sekitar 50% Harga Pasar
[ILUSTRASI. Langkah New World Development menjual rumah dengan diskon sekitar 50% sejalan dengan misi Beijing untuk memecahkan kekurangan perumahan yang tidak stabil di Hong Kong. REUTERS/Tyrone Siu]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pengembang properti Hong Kong yakni New World Development berencana menjual 300 rumah baru dengan diskon sekitar 50% dari harga pasar. Langkah pengembang tersebut sejalan dengan misi Beijing yang mendorong para taipan Hong Kong untuk membantu memecahkan kekurangan perumahan yang tidak stabil.

New World hanya mematok uang muka sebesar 5% dari harga satuan. Proyek perusahaan tersebut merupakan proyek perumahan swasta bersubsidi pertama di salah satu pasar lokasi dengan harga properti termahal di dunia. Prioritasnya adalah penduduk Hong Kong berusia 25-45 tahun yang merupakan pembeli rumah pertama kali.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Kepercayaan Pasar
| Rabu, 19 Maret 2025 | 14:15 WIB

Kepercayaan Pasar

Pemerintah mesti legawa dan jangan ragu untuk mengoreksi kebijakan yang salah agar ekonomi kembali ke jalur pertumbuhan yang sehat.

Upaya JSMR Pangkas Beban, Mulai dari Kembalikan Konsesi Hingga Likuidasi Anak Usaha
| Rabu, 19 Maret 2025 | 12:44 WIB

Upaya JSMR Pangkas Beban, Mulai dari Kembalikan Konsesi Hingga Likuidasi Anak Usaha

Saat ini JSMR sedang dalam tahap penjajakan dengan Badan Pengatur Jalan Tol terkait rencana pengembalian konsesi jalan tol kepada pemerintah.

Beban Berat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025
| Rabu, 19 Maret 2025 | 10:13 WIB

Beban Berat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 diperkirakan tidak akan sebaik yang diharapkan, bahkan, kemungkinan tidak bisa bertahan di level 5%.  

Investor Individu Tambah Kepemilikan Saham Andalannya, Ada LKH Hingga Nama Baru Djoni
| Rabu, 19 Maret 2025 | 08:07 WIB

Investor Individu Tambah Kepemilikan Saham Andalannya, Ada LKH Hingga Nama Baru Djoni

Orang-orang yang berani beli dalam jumlah besar identik dengan pelaku pasar yang mengetahui sesuatu pada saham tersebut.

PGN Siap Pasok Gas Bumi ke Industri di Jatengland
| Rabu, 19 Maret 2025 | 07:36 WIB

PGN Siap Pasok Gas Bumi ke Industri di Jatengland

PGN saat ini mengelola infrastruktur gas bumi yang terintegrasi di Jawa Tengah, yang bisa menunjang distribusi gas ke Jatengland.

KPI Siap Ujicoba Produksi Bioavtur dari Jelantah
| Rabu, 19 Maret 2025 | 07:32 WIB

KPI Siap Ujicoba Produksi Bioavtur dari Jelantah

Produksi bioavtur di Kilang Cilacap menggunakan metode coprocessing, dengan campuran jelantah sebanyak 3% dalam setiap produksi harian.

ESDM: Tidak Akan Membunuh Industri
| Rabu, 19 Maret 2025 | 07:27 WIB

ESDM: Tidak Akan Membunuh Industri

Menurut Tri, kebijakan royalti di sektor pertambangan telah mengalami perubahan sejak era Orde Baru.

Tren Penurunan Harga Batubara Berlanjut
| Rabu, 19 Maret 2025 | 07:19 WIB

Tren Penurunan Harga Batubara Berlanjut

Pemerintah bisa mengantisipasi penurunan yang terjadi, tidak hanya dari sisi nilai tapi juga volume ekspor batubara ke negara China dan Jepang.

Laju Kendaraan Niaga Masih Tersendat
| Rabu, 19 Maret 2025 | 07:15 WIB

Laju Kendaraan Niaga Masih Tersendat

Tan Kim Piauw mengungkapkan, permintaan kendaraan niaga masih cukup banyak, meski belum mengalami lonjakan signifikan.

Menjalani Libur Lebaran di Tengah Ketidakpastian, Mending Pegang Cash Ketimbang Saham
| Rabu, 19 Maret 2025 | 07:15 WIB

Menjalani Libur Lebaran di Tengah Ketidakpastian, Mending Pegang Cash Ketimbang Saham

Sentimen negatif di eksternal dan ketiadaan katalis positif dari dalam negeri membuat risiko memegang saham selama libur Lebaran kian besar.

INDEKS BERITA

Terpopuler