Penuhi Kebutuhan Capex dan Refinancing, Singapore Airlines Tawarkan Obligasi Dolar

Selasa, 11 Januari 2022 | 14:56 WIB
Penuhi Kebutuhan Capex dan Refinancing, Singapore Airlines Tawarkan Obligasi Dolar
[ILUSTRASI. Pesawat Singapore Airlines mengangkut wisatawan dalam program vaccinated travel line (VTL) mendarat di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), di Sepang, Malaysia, 29 November 2021. REUTERS/Lai Seng Sin]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Singapore Airlines bermaksud mengumpulkan dana berkisar US$ 500 juta hingga US$ 750 juta melalui penerbitan obligasi dalam dolar AS, demikian penuturan dua sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut keReuters.

Singapore Airlines mengonfirmasi telah menyewa bank untuk menjajaki kesepakatan.

Dalam tanggapan email ke Reuters, maskapai itu menyatakan telah memberi amanat ke Citigroup Inc dan DBS untuk memimpin transaksi. Sedang BNP Paribas serta Standard Chartered untuk menjadi book runners.

“Jika penerbitan obligasi dilanjutkan, maka dana yang diperoleh akan digunakan untuk keperluan umum termasuk belanja modal dan refinancing pinjaman yang ada,” demikian pernyataan Singapore Airlines.

Baca Juga: Akhir Desember 2021, Arus Lalu Lintas Penumpang Bandara Changi Meningkat

Kesepakatan itu diklasifikasikan sebagai Reg S, yang berarti obligasi hanya dapat dibeli oleh investor di luar Amerika Serikat.

Jika kesepakatan itu berhasil, itu akan menjadi obligasi dolar kedua yang diterbitkan Singapore Airlines setelah transaksi pertamanya mengumpulkan US$ 500 juta pada Januari tahun lalu.

 Kesepakatan terkait perjalanan tetap populer di kalangan investor, meskipun pandemi Covid-19 masih berdampak besar pada industri.

Otoritas Bandara Hong Kong pekan lalu mengumpulkan $ 4 miliar obligasi dolar AS yang menarik permintaan senilai $ 11,5 miliar dari investor.

Pada akhir Desember, pemerintah Singapura mengatakan telah membekukan penjualan tiket baru untuk program jalur perjalanan wisatawan yang telah divaksinasi hingga 20 Januari.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dilema Harga Eceran Tertinggi Beras dan Daya Beli Masyarakat
| Minggu, 06 Juli 2025 | 07:15 WIB

Dilema Harga Eceran Tertinggi Beras dan Daya Beli Masyarakat

Harga beras medium dan premium saat ini jauh di atas HET. Masih perlu harga eceran tertinggi?        

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:39 WIB

Kejayaan Jati dan Bisnis Furnitur yang Terancam Babak Belur

Ancaman tarif resiprokal ke Amerika Serikat, hingga banjir produk furnitur impor, menjadi tantangan industri.

Melaba dari Usaha Minuman Matcha
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:34 WIB

Melaba dari Usaha Minuman Matcha

Belakangan, olahan matcha digemari masyarakat. Peluang ini ditangkap pelaku usaha yang menuai omzet hingga ratusan juta

PR Perlindungan Investor
| Minggu, 06 Juli 2025 | 05:31 WIB

PR Perlindungan Investor

Nyoman terkejut karena dia merasa cuma mengorder 9 lot, namun mengapa bisa berubah menjadi 16.541 lot?

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa
| Minggu, 06 Juli 2025 | 04:00 WIB

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa

IHSG ditutup melemah ke 6.865,19 pada perdagangan terakhir, 4 Juli 2025 setelah melemah 0,47% dalam sepekan mulai 30 Juni 2025.

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

INDEKS BERITA

Terpopuler