Penyaluran Kredit Bank di China selama Mei Tumbuh di Atas Ekspektasi

Kamis, 10 Juni 2021 | 17:11 WIB
Penyaluran Kredit Bank di China selama Mei Tumbuh di Atas Ekspektasi
[ILUSTRASI. Kantor pusat bank sentral China di Bejing, China, 3 Februari 2020. REUTERS/Jason Lee/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Data penyaluran kredit perbankan terbaru menegaskan tanda-tanda perbaikan ekonomi di China. Penyaluran kredit baru di bulan Mei mencapai 1,5 triliun yuan, atau setara Rp 3.345,8 triliun. Realisasi itu lebih tinggi daripada perkiraan para analis, yaitu 1,41 triliun yuan, atau setara Rp 3.145,1 triliun.

Penyaluran kredit baru di bulan Mei itu juga mencerminkan pertumbuhan baik dalam basis month-on-month, maupun year-on-year. Penyaluran kredit baru di bulan April tahun ini dan di Mei tahun sebelumnya masing-masing sebesar 1,47 triliun yuan (Rp 3.278,9 triliun) dan 1,48 triliun yuan (Rp 3.301,3 triliun).

Uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami pertumbuhan 8,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya, demikian data bank sentral China, Kamis (10/6). Angka itu lebih tinggi daripada perkiraan analis yang menjadi responden jejak pendapat Reuters, maupun realisasi di pertumbuhan pada April, yang sama-sama sebesar 8,1%.

Nilai pinjaman berdenominasi yuan yang beredar tumbuh 12,2% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan April, yang sebesar 12,3%. Analis memperkirakan pertumbuhan sebesar 12,2%.

Selanjutnya: Perdagangan Obat Terlarang Naik Selama Pandemi Covid-19, Asia Tenggara Salah Satunya

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profitabilitas Asuransi Jiwa Tertekan
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Profitabilitas Asuransi Jiwa Tertekan

Biaya klaim dan operasional asuransi jiwa melebihi pendapatan premi pada semester I-2025 seiring kenaikan rasio klaim.

Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) ingin Kinerja Tetap Berkotek
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:35 WIB

Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) ingin Kinerja Tetap Berkotek

Optimistis mampu memperbaiki kinerja keuangan dan menutup tahun 2025 dengan laba bersih sekitar Rp 3 miliar.

Prediksi IHSG Hari Ini (17/10) Setelah Naik ke 8.124 di Perdagangan Kemarin
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:35 WIB

Prediksi IHSG Hari Ini (17/10) Setelah Naik ke 8.124 di Perdagangan Kemarin

IHSG masih tercatat turun 1,53% sepekan. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG mengakumulasi penguatan 13,78%.

Ada Potensi Rotasi Saham Menjelang Kuartal Akhir
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:25 WIB

Ada Potensi Rotasi Saham Menjelang Kuartal Akhir

Ada potensi terjadinya rotasi sektoral, terutama ke saham keuangan yang banyak tertinggal dari sektor lainnya. 

Bisnis Ban Menggelinding Saat Pasar Otomotif Lesu
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Bisnis Ban Menggelinding Saat Pasar Otomotif Lesu

Penjualan ban yang positif dipicu oleh pergeseran perilaku konsumen yang lebih memilih merawat kendaraan di saat pasar otomotif melemah.

Ekosistem Asuransi Kesehatan Mulai Membentuk MAB
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:15 WIB

Ekosistem Asuransi Kesehatan Mulai Membentuk MAB

OJK menyatakan perusahaan asuransi bisa memilih mendirikan MAB sendiri, atau secara patungan lewat MAB independen.

Pasar Saham Siap Menadah Berkah Danantara
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:00 WIB

Pasar Saham Siap Menadah Berkah Danantara

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menyatakan bakal mengalirkan dana hasil dividen BUMN ke pasar modal.

Biji Kakao Terkena Pungutan Ekspor Hingga 7,5%
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 04:00 WIB

Biji Kakao Terkena Pungutan Ekspor Hingga 7,5%

Dalam ketentuan yang tertuang pada lampiran PMK 69/2025, tarif pungutan ekspor biji kakao ditetapkan secara progresif mengikuti harga referensi.

Kejahatan Finansial dan Ancaman Krisis Kepercayaan Publik
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 03:44 WIB

Kejahatan Finansial dan Ancaman Krisis Kepercayaan Publik

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) harus aktif memantau risiko di asuransi, koperasi dan fintech, bukan hanya perbankan.

Saham IPAC Melaju Sampai Digembok Bursa Meski Kondisi Bisnisnya Sedang Tidak Bagus
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:37 WIB

Saham IPAC Melaju Sampai Digembok Bursa Meski Kondisi Bisnisnya Sedang Tidak Bagus

Perusahaan agen properti ini justru membukukan rugi bersih semakin besar menjadi Rp 2,38 miliar dari sebelumnya Rp 464,17 juta di semester I-2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler