Per Agustus 2025, Dana Kelolaan Reksadana Naik Rp 51 Triliun

Kamis, 11 September 2025 | 04:30 WIB
Per Agustus 2025, Dana Kelolaan Reksadana Naik Rp 51 Triliun
[]
Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan reksadana mulai mengalami peningkatan dari bulan ke bulan.  Di sepanjang tahun ini, ada kenaikan dana kelolaan sebesar Rp 51,34 triliun menjadi Rp 554,26 triliun pada Agustus 2025. Pertumbuhan ini sejalan dengan jumlah unit penyertaan reksadana yang bertambah 19,95 miliar menjadi 412,58 miliar. 

Vice President Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, mengatakan, kenaikan asset under management (AUM) ditopang jumlah investor ritel yang aktif membeli produk lewat bank maupun agen penjual efek reksa dana (APERD). "Institusi, termasuk asuransi mulai masuk. Tapi kalau saya lihat, yang paling besar justru dari produk yang dijual lewat bank," proyeksi dia. 

Baca Juga: Manulife AM Dorong Dana Kelolaan Lewat Reksadana Pendapatan Tetap dan Saham

Selain itu dari nilai aset, pertumbuhan dana kelolaan juga ditopang peningkatan reksadana pendapatan tetap. Penurunan suku bunga menurut dia, menjadi katalis positif. Hingga Agustus 2025, AUM reksadana pendapatan tetap tumbuh 27,08% secara tahunan menjadi Rp 186,09 triliun. Wawan menyebut, sejak awal tahun tren ini sudah terlihat tapi di Agustus menjadi bulan dengan lonjakan tinggi, sekitar 11%-12%. 

Reksadana pendapatan tetap

Pertumbuhan dana kelolaan ini juga tercermin dari kinerja sejumlah manajer investasi. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mencatat total AUM Rp 106 triliun per Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, Rp 56,9 triliun berasal dari kontrak pengelolaan dana (KPD), sementara Rp 49,1 triliun dari reksa dana. 

Chief Investment Officer Fixed Income MAMI, Ezra Nazula menjelaskan, secara total AUM MAMI naik 4% dibandingkan akhir Agustus 2024. Kenaikan AUM khusus reksa dana naik lebih tinggi, yakni 11% secara tahunan. Ia menambahkan, kenaikan AUM Manulife ditopang reksa dana pendapatan tetap yang masih diminati investor di tengah ketidakpastian global maupun domestik. 

PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia AM) juga berhasil mengerek AUM senilai Rp 34,92 triliun per Agustus 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 33,63 triliun. Direktur Batavia AM, Eri Kusnadi mengatakan kontribusi terbesar terhadap AUM berasal dari produk pasar uang dan instrumen syariah efek luar negeri. 

Presiden Direktur Batavia AM, Lilis Setiadi, menyebut dari sisi investor sekitar 57% AUM Batavia AM dari institusi seperti asuransi, dana pensiun, yayasan, dan korporasi, sementara sisanya berasal dari investor ritel 43%.

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Primadona untuk Investasi Sisa Tahun 2025

Selanjutnya: Medikaloka Hermina (HEAL) Terus Menambah Jaringan Rumah Sakit

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

BlackRock, Vanguard, Hingga WisdomTree Ubah Posisi di Saham Rokok Indonesia
| Sabtu, 01 November 2025 | 11:00 WIB

BlackRock, Vanguard, Hingga WisdomTree Ubah Posisi di Saham Rokok Indonesia

Pergerakan investor institusi asing di dua emiten rokok besar, GGRM dan HMSP, menunjukkan dinamika menarik sepanjang 2025.

Beban Ambisi Politisi
| Sabtu, 01 November 2025 | 06:10 WIB

Beban Ambisi Politisi

Di saat bank swasta leluasa menyalurkan kredit ke segmen lebih menguntungkan, bank milik negara kerap harus menanggung risiko sosial lebih besar.

Pasca Lepas Bisnis Es Krim, Unilever Fokus pada Produk Margin Tinggi
| Sabtu, 01 November 2025 | 06:00 WIB

Pasca Lepas Bisnis Es Krim, Unilever Fokus pada Produk Margin Tinggi

Mengupas strategi bisnis PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pasca melepas bisnis es krim di awal tahun 2025

Bank Berburu Fee Based Demi Menjaga Kinerja
| Sabtu, 01 November 2025 | 05:05 WIB

Bank Berburu Fee Based Demi Menjaga Kinerja

.aat laju kredit masih tak bertenaga, sejumlah bank makin bergantung pada pendapatan non bunga demi menjaga keuntungan

Main Aman Saat Ekonomi Tak Pasti, Peserta DPLK Tambah Deposito
| Sabtu, 01 November 2025 | 04:35 WIB

Main Aman Saat Ekonomi Tak Pasti, Peserta DPLK Tambah Deposito

Hingga Juli 2025, dana peserta DPLK di keranjang deposito bertambah Rp 10,7 triliun sejak awal tahun menjadi Rp 78,07 triliun

Pertumbuhan di Tengah Kerentanan
| Sabtu, 01 November 2025 | 04:18 WIB

Pertumbuhan di Tengah Kerentanan

Pemulihan ekonomi bukan hanya soal angka pertumbuhan, tapi juga tentang tumbuhnya kepercayaan bahwa masa depan bisa lebih baik.

Pendapatan Bunga Bikin Cuan Bank Digital Kian Tebal
| Sabtu, 01 November 2025 | 04:15 WIB

Pendapatan Bunga Bikin Cuan Bank Digital Kian Tebal

Pendapatan bunga bersih yang masih tumbuh tinggi, menjadi bahan bakar kenaikan laba bank digital hingga sembilan bulan pertama tahun ini.

Terdepak Dari Indeks LQ45, Berikut Ini Saham Yang Masih Bisa Dilirik
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:23 WIB

Terdepak Dari Indeks LQ45, Berikut Ini Saham Yang Masih Bisa Dilirik

BRIS dan JSMR masih lebih diuntungkan karena memiliki sentimen makro, serta dukungan BUMN, katalis belanja & transportasi di kuartal IV.

Prospek Positif Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Berkat Program Stimulus Pemerintah
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:17 WIB

Prospek Positif Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Berkat Program Stimulus Pemerintah

AMRT menjadi salah satu emiten yang diuntungkan dari kebijakan dana bantuan tunai mengingat profil konsumennya dominan di kelas menengah-bawah.

Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 16:51 WIB

Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat

Ke depannya performa saham EMTK akan sangat bergantung ke arah bisnisnya, terutama di sektor media dan digital.

INDEKS BERITA

Terpopuler