Per Mei 2019 Realisasi Marketing Sales Summarecon (SMRA) Sudah 50 Persen dari Target

Jumat, 21 Juni 2019 | 07:34 WIB
Per Mei 2019 Realisasi Marketing Sales Summarecon (SMRA) Sudah 50 Persen dari Target
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pasar properti masih tertekan, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) masih mampu meraih kinerja yang cukup memuaskan. Katalisnya, penjualan produk properti andalan mereka masih terserap pasar.

Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto Pitoyo Adhi, menyebutkan kondisi properti sejak tahun 2015 sangat berat. "Mulai dari penjualan yang tertekan, kenaikan harga tidak signifikan, serta daya beli masyarakat yang melemah akibat suku bunga naik hingga menjadi 6%," kata dia, Kamis (20/6).

Kendati demikian, emiten properti anggota indeks Kompas100 ini mengapresiasi kinerja pemerintah yang masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Inflasi juga bisa dikendalikan sehingga turut mengerek tingkat konsumsi.

Sepanjang tahun lalu, SMRA mencatatkan pendapatan Rp 5,66 triliun, tumbuh tipis 0,35% dibandingkan pendapatan di tahun 2017 sebesar Rp 5,64 triliun. Dari sisi bottom line, SMRA membukukan laba bersih sebesar Rp 448,7 miliar, tumbuh 23,92% dibandingkan laba 2017 sebesar Rp 362,06 miliar. "Laba bersih meningkat menjadi bukti kami mampu bekerja secara efektif," Adrianto mengklaim.

Marketing sales

Pencapaian kinerja yang positif tersebut tidak terlepas dari strategi manajemen yang meluncurkan produk properti dengan harga di bawah Rp 1 miliar, yakni Srimaya Bekasi pada Agustus 2018 dan Summarecon Mutiara Makassar pada November 2018.

Menurut Adrianto, kedua proyek tersebut bisa mencatatkan penjualan yang signifikan dengan kontribusi masing-masing sebesar Rp 190 miliar dan Rp 270 miliar. Oleh sebab itu, dari seluruh pendapatan yang berhasil diraup Summarecon Agung, unit bisnis pengembangan properti menjadi penyumbang pendapatan terbesar, hingga 61%.

"Porsinya 50%-nya berasal dari kontribusi penjualan di Summarecon Serpong, sedangkan 50% lainnya berasal dari gabungan pengembangan Summarecon Bekasi, Karawang, Bandung dan Makassar," ungkap Adrianto.

Mengenai pencapaian marketing sales atawa penjualan pemasaran hingga Mei lalu, Adrianto bilang, baru mengantongi 50% dari target di sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 4 triliun.

Direktur SMRA, Lidya Tjio, mengemukakan hingga Mei tahun ini pihaknya telah mencatatkan marketing sales senilai Rp 2 triliun. "Jadi kami sudah mencapai 50% dari target sepanjang tahun," ujar dia. Namun Lidya enggan memaparkan lebih lanjut kontribusi penjualan selama lima bulan pertama tahun ini.

Memasuki semester II 2019, manajemen Summarecon Agung optimistis target marketing sales Rp 4 triliun bisa terealisasi pada tahun ini. Indikasinya adalah pemilu telah usai dan beberapa relaksasi aturan perpajakan.

Untuk merespons hal positif tersebut dan mencapai target marketing sales pada tahun ini, Lidya menjelaskan, SMRA berupaya memudahkan konsumen dalam pembayaran. Maklumlah, SMRA bersama pihak perbankan terus menjalin relasi dan menyiapkan sistem pembayaran yang nyaman bagi konsumen.

Bagikan

Berita Terbaru

Beban Ambisi Politisi
| Sabtu, 01 November 2025 | 06:10 WIB

Beban Ambisi Politisi

Di saat bank swasta leluasa menyalurkan kredit ke segmen lebih menguntungkan, bank milik negara kerap harus menanggung risiko sosial lebih besar.

Pasca Lepas Bisnis Es Krim, Unilever Fokus pada Produk Margin Tinggi
| Sabtu, 01 November 2025 | 06:00 WIB

Pasca Lepas Bisnis Es Krim, Unilever Fokus pada Produk Margin Tinggi

Mengupas strategi bisnis PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pasca melepas bisnis es krim di awal tahun 2025

Bank Berburu Fee Based Demi Menjaga Kinerja
| Sabtu, 01 November 2025 | 05:05 WIB

Bank Berburu Fee Based Demi Menjaga Kinerja

.aat laju kredit masih tak bertenaga, sejumlah bank makin bergantung pada pendapatan non bunga demi menjaga keuntungan

Main Aman Saat Ekonomi Tak Pasti, Peserta DPLK Tambah Deposito
| Sabtu, 01 November 2025 | 04:35 WIB

Main Aman Saat Ekonomi Tak Pasti, Peserta DPLK Tambah Deposito

Hingga Juli 2025, dana peserta DPLK di keranjang deposito bertambah Rp 10,7 triliun sejak awal tahun menjadi Rp 78,07 triliun

Pertumbuhan di Tengah Kerentanan
| Sabtu, 01 November 2025 | 04:18 WIB

Pertumbuhan di Tengah Kerentanan

Pemulihan ekonomi bukan hanya soal angka pertumbuhan, tapi juga tentang tumbuhnya kepercayaan bahwa masa depan bisa lebih baik.

Pendapatan Bunga Bikin Cuan Bank Digital Kian Tebal
| Sabtu, 01 November 2025 | 04:15 WIB

Pendapatan Bunga Bikin Cuan Bank Digital Kian Tebal

Pendapatan bunga bersih yang masih tumbuh tinggi, menjadi bahan bakar kenaikan laba bank digital hingga sembilan bulan pertama tahun ini.

Terdepak Dari Indeks LQ45, Berikut Ini Saham Yang Masih Bisa Dilirik
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:23 WIB

Terdepak Dari Indeks LQ45, Berikut Ini Saham Yang Masih Bisa Dilirik

BRIS dan JSMR masih lebih diuntungkan karena memiliki sentimen makro, serta dukungan BUMN, katalis belanja & transportasi di kuartal IV.

Prospek Positif Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Berkat Program Stimulus Pemerintah
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:17 WIB

Prospek Positif Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Berkat Program Stimulus Pemerintah

AMRT menjadi salah satu emiten yang diuntungkan dari kebijakan dana bantuan tunai mengingat profil konsumennya dominan di kelas menengah-bawah.

Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 16:51 WIB

Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat

Ke depannya performa saham EMTK akan sangat bergantung ke arah bisnisnya, terutama di sektor media dan digital.

Bakal Akusisi Mah Sing, Begini Rekomendasi Saham Dharma Polimetal (DRMA)
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 15:55 WIB

Bakal Akusisi Mah Sing, Begini Rekomendasi Saham Dharma Polimetal (DRMA)

DRMA terus mempercepat ekspansinya di sektor kendaraan listrik (EV) melalui platform Dharma Connect.

INDEKS BERITA

Terpopuler