Perang Pendapat

Selasa, 05 April 2022 | 08:00 WIB
Perang Pendapat
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sadarkah Anda bahwa perang pendapat di zaman now ini sangat luar biasa? Setiap orang punya “toa-nya” dengan sosial medianya. Jaringan pertemanan dan follower yang berbeda membuat pertempuran antar kubu ini pun bisa jadi langgeng.

Awalnya  pertentangan antar kubu ini memang sengaja dibuat. Bisa dilihat dari berbagai acara debat di televisi. Acara debat yang banyak ditonton adalah debat yang sengaja memecah pembicara ke dua kubu. 

Celakanya kubu-kubuan yang awalnya gimmick untuk membuat debat lebih seru, dilihat banyak orang sebagai pakem untuk melihat semua persoalan. Padahal sesengit-sengitnya perdebatan di depan layar, tidak menjadi cerminan yang terjadi di belakang layar.

Pada umumnya para pembicara itu cukup dewasa untuk mau duduk mendengar pendapat lawan bicaranya.   

Perdebatan yang dijadikan tontonan itu pun tidak pernah mampu membuat kita mau duduk berdebat sebagai manusia dewasa dengan pemikiran terbuka. Apalagi saat semua orang bisa melemparkan unek-uneknya di sosial media.

Akhirnya dua pendapat yang saling bertentangan pun terus ada, bagai api di dalam sekam. Sekali-kali meledak karena para pelaku membawanya ke polisi dengan dasar pencemaran nama baik dari UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Akibatnya, muncul sisi ektrem satu lagi. Setelah puluhan tahun negeri ini kehilangan orang-orang terbaiknya, kini para pakar yang tersisa pun enggan bersuara. 

Celakanya, saat perang pendapat ini dibutuhkan untuk kemaslahatan seluruh negeri, tak ada yang mau bersuara berbeda. Contohnya, perang pendapat antara para ekonom dan pelaku di pasar finansial dan bank sentral Amerika mengenai inflasi. Di negeri seberang sana, pasar dan The Fed berselisih pendapat mengenai angka inflasi.

Bank sentral Amerika itu ngotot dengan keyakinannya inflasi di 2%-an, sementara pasar melihat inflasi yang lebih tinggi bahkan ada yang memproyeksikan sampai 10%. 

Para investor yang melihat perdebatan ini tentu bisa memilih siapa yang akan mereka percayai. Tapi di Indonesia perseteruan antara para ekonom dan bank sentral tidak banyak terdengar.

Apa pun yang dikatakan Bank Indonesia biasanya diamini. Walau mungkin angka-angka inflasi yang disajikan oleh BPS perlu “dikalibrasi ulang” untuk bisa menunjukkan angka inflasi yang lebih riil. Jadi sebagai investor kita hanya bisa membaca tanda-tanda dengan lebih bijak.

Bagikan

Berita Terbaru

Meningkat 52%, Hingga September 2025 ITMG Menyerap Belanja Modal Rp 920 Miliar
| Kamis, 20 November 2025 | 06:34 WIB

Meningkat 52%, Hingga September 2025 ITMG Menyerap Belanja Modal Rp 920 Miliar

Penyerapan capex di sembilan bulan tahun ini meningkat 52% secara tahunan (yoy) dari US$ 36 juta di periode yang sama tahun 2024.

Darma Henwa (DEWA) Siap Buyback Saham Senilai Rp 1,66 Triliun, Dari Mana Duitnya?
| Kamis, 20 November 2025 | 06:23 WIB

Darma Henwa (DEWA) Siap Buyback Saham Senilai Rp 1,66 Triliun, Dari Mana Duitnya?

Perkiraan jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan dibeli kembali DEWA sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.

Diversifikasi Aset Investasi Saat Aksi Jual Global Marak
| Kamis, 20 November 2025 | 06:15 WIB

Diversifikasi Aset Investasi Saat Aksi Jual Global Marak

Aset yang dicari saat volatilitas melonjak adalah emas, treasury AS terutama tenor pendek serta mata uang safe haven.

Terbukti, Kebijakan Koboi Purbaya Gagal Genjot Kredit, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 20 November 2025 | 06:15 WIB

Terbukti, Kebijakan Koboi Purbaya Gagal Genjot Kredit, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Pada Oktober 2025, kredit hanya tumbuh 7,36% secara tahunan yoy. Turun dari 7,7% di September. Bahkan terendah sejak Juli 2025. ​

Koneksi Data Pribadi
| Kamis, 20 November 2025 | 06:10 WIB

Koneksi Data Pribadi

Sebaiknya penggunaan koneksi internet murah ini juga dibarengi dengan edukasi soal perlindungan data pribadi untuk para penggunanya.

Kinerja Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) Tertekan Fluktuasi Harga Amonia
| Kamis, 20 November 2025 | 06:00 WIB

Kinerja Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) Tertekan Fluktuasi Harga Amonia

Kinerja PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) akan terdorong perbaikan harga amonia serta kenaikan utilitas pabrik 

Pedoman Umrah Mandiri Dikebut
| Kamis, 20 November 2025 | 05:40 WIB

Pedoman Umrah Mandiri Dikebut

Pemerintah tengah menyiapkan sistem pelaksanaan umrah mandiri supaya bisa berjalan secara aman dan nyaman..

Bosch Membangun Pabrik Anyar di Cikarang
| Kamis, 20 November 2025 | 05:35 WIB

Bosch Membangun Pabrik Anyar di Cikarang

Bosch membangun pabrik anyar dengan sistem modular.di areal Cikarang, Kabupaten Bekasi yang ditargetkan beroperasi kuartal I-2027.

Pemerintah Tambah Tenaga Medis dan Rumah Sakit
| Kamis, 20 November 2025 | 05:15 WIB

Pemerintah Tambah Tenaga Medis dan Rumah Sakit

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah menggeber tambahan tenaga medis serta rumah sakit di berbagai daerah.

Pebisnis Menanti Insentif untuk Kerek Industri Otomotif
| Kamis, 20 November 2025 | 05:10 WIB

Pebisnis Menanti Insentif untuk Kerek Industri Otomotif

Pabrikan mobil dan industri komponen otomotif nasional mengharapkan adanya insentif pada tahun depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler