Perbaikan Tata Kelola Industri Sawit Indonesia

Selasa, 12 November 2024 | 03:05 WIB
Perbaikan Tata Kelola Industri Sawit Indonesia
[ILUSTRASI. Pekerja mengangkut tandan buah kelapa sawit di kawasan PT Perkebunan Nusantara IV, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan ketersediaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih sangat mencukupi untuk bahan baku biodiesel 50 persen (B50) dengan tingkat produksi CPO di Indonesia pada tahun 2024 sekitar 46 juta ton, sedangkan yang dibutuhkan untuk pembuatan B50 hanya 5,3 juta ton. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.]
Ahmad Zazali | Ketua Pusat Hukum dan Resolusi Konflik (Puraka)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Kehutanan dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional belakangan menegaskan komitmen untuk memperbaiki tata kelola perkebunan sawit di Indonesia agar tumbuh menjadi industri yang berkelanjutan. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, saat ini Indonesia memiliki luas perkebunan sawit 16,83 juta hektare dengan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebesar 46,82 juta ton yang terbagi atas perkebunan besar milik swasta 28,21 juta ton, milik negara 2,30 juta ton dan milik rakyat 16,31 juta ton.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

 Perbankan Semakin Selektif Memberikan Pembiayaan ke Sektor Batubara
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:50 WIB

Perbankan Semakin Selektif Memberikan Pembiayaan ke Sektor Batubara

Per Maret 2025, kredit pertambangan masih tumbuh apik. Kredit untuk tujuan modal kerja melonjak 42,7% dan kredit investasi tumbuh 18,5%. ​

 Perbankan Semakin Selektif Memberikan Pembiayaan ke Sektor Batubara
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:50 WIB

Perbankan Semakin Selektif Memberikan Pembiayaan ke Sektor Batubara

Per Maret 2025, kredit pertambangan masih tumbuh apik. Kredit untuk tujuan modal kerja melonjak 42,7% dan kredit investasi tumbuh 18,5%. ​

Perlambatan Kredit Leasing Belum Berhenti
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:50 WIB

Perlambatan Kredit Leasing Belum Berhenti

Tren perlambatan pertumbuhan pembiayaan terus berlanjut hingga kuartal pertama tahun ini, di tengah pelemahan daya beli masyarakat.

Perlambatan Kredit Leasing Belum Berhenti
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:50 WIB

Perlambatan Kredit Leasing Belum Berhenti

Tren perlambatan pertumbuhan pembiayaan terus berlanjut hingga kuartal pertama tahun ini, di tengah pelemahan daya beli masyarakat.

Nilai Tukar Rupiah Masih Dibayangi Tekanan Dolar AS
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Dibayangi Tekanan Dolar AS

Mengutip data Bloomberg, rupiah spot diperdagangkan Rp 16.529 per dolar AS atau menguat 0,2% secara harian.

Nilai Tukar Rupiah Masih Dibayangi Tekanan Dolar AS
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Dibayangi Tekanan Dolar AS

Mengutip data Bloomberg, rupiah spot diperdagangkan Rp 16.529 per dolar AS atau menguat 0,2% secara harian.

Bisnis Paylater Perbankan Semakin Moncer
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:30 WIB

Bisnis Paylater Perbankan Semakin Moncer

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, outstanding BNPL perbankan per Maret 2025 mencapai Rp 22,78 triliun, tumbuh 32%

Bisnis Paylater Perbankan Semakin Moncer
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:30 WIB

Bisnis Paylater Perbankan Semakin Moncer

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, outstanding BNPL perbankan per Maret 2025 mencapai Rp 22,78 triliun, tumbuh 32%

Total Bangun Persada (TOTL) Kejar Perolehan Kontrak Baru
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:20 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Kejar Perolehan Kontrak Baru

TOTL raih kontrak baru sebesar Rp 2,15 triliun hingga akhir April 2025. Tahun ini TOTL menargetkan kontrak baru Rp 5 triliun.

Total Bangun Persada (TOTL) Kejar Perolehan Kontrak Baru
| Jumat, 16 Mei 2025 | 04:20 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Kejar Perolehan Kontrak Baru

TOTL raih kontrak baru sebesar Rp 2,15 triliun hingga akhir April 2025. Tahun ini TOTL menargetkan kontrak baru Rp 5 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler