Perbankan Eropa Masih Menuai Laba yang Tinggi di Kawasan Tax Haven

Senin, 06 September 2021 | 13:57 WIB
Perbankan Eropa Masih Menuai Laba yang Tinggi di Kawasan Tax Haven
[ILUSTRASI. Kantor Komisi Eropa di Brussels, Belgia, 28 Oktober 2019. REUTERS/Yves Herman TPX IMAGES OF THE DAY]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Negara atau yurisdiksi yang tergolong tax haven masih menjadi ladang yang subur bagi perbankan top Eropa dalam memanen laba. Tren sejak 2014 itu tetap berlangsung, kendati perbankan di Eropa harus melakukan keterbukaan informasi tentang kegiatannya di tiap-tiap negara, demikian kutipan dari laporan EU Tax Observatory, Senin (8/9).

Badan riset independen, yang menerima pendanaan dari Uni Eropa itu, mengatakan keterbukaan informasi yang disampaikan 36 bank besar di Eropa memperlihatkan mereka menuai laba dengan nilai total 20 miliar euro (atau lebih dari Rp 337,8 triliun) di kawasan tax haven. Kendati hanya mempekerjakan sedikit sumber daya manusia di sana, keuntungan dari tax haven setara dengan 14% dari total laba yang dikantongi bank-bank Eropa.

Jika keuntungan dibandingkan dengan jumlah karyawan, maka bank-bank top Eropa mencetak laba hingga 238.000 euro per karyawan di tax haven, dibandingkan dengan 65.000 euro per karyawan di luar tax haven, kata laporan itu.

Baca Juga: Pajak Digital Mengintai Para Kreator Konten di Dunia Maya

“Ini menunjukkan bahwa keuntungan yang dibukukan di tax haven merupakan bagian yang dialihkan dari negara lain di mana produksi jasa terjadi,” demikian kesimpulan laporan itu.

Kebijakan pajak telah menjadi masalah sensitif di berbagai kawasan di dunia selama masa pandemi. Pemerintah di berbagai negara harus memutar otak untuk menutup kebutuhan pendanaan yang melonjak akibat penyebaran virus corona, kini menyepakati pemberlakuan tarif umum untuk pajak penghasilan korporasi. Kebijakan yang menyasar ke sejumlah raksasa teknologi dunia.

Pelaporan yang rinci negara demi negara untuk menjelaskan cara kerja bank, gagal mengubah perilaku, kendati publik semakin peduli tentang isyu pajak, kata laporan itu.

“Inisiatif yang lebih ambisius, seperti pajak minimum global dengan tarif 25%, mungkin diperlukan untuk mengekang pemanfaatan kawasan surga pajak oleh sektor perbankan,” demikian pernyataan laporan itu.

Selanjutnya: Diperingatkan MAS, Binance Hapus Layanan untuk Singapura di Platform Global

 

Bagikan

Berita Terbaru

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

INDEKS BERITA

Terpopuler