Pergerakan Rupiah Hari Ini (21/7) Menanti Kebijakan Moneter

Kamis, 21 Juli 2022 | 04:10 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (21/7) Menanti Kebijakan Moneter
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melemah pada Kamis (21/7). Sebab Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) diprediksi tetap mempertahankan tingkat suku bunga.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, jika prediksi tersebut benar, maka BI akan tertinggal dari bank sentral lain. "Divergensi kebijakan ini membuat rupiah kurang menarik dari mata uang lainnya," tandas Lukman.

Selain itu, inflasi dan kasus harian Covid-19 yang meningkat akan menjadi faktor penekan rupiah. Sedangkan sentimen eksternal akan datang dari hasil pertemuan bank sentral Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Ada RDG BI, Rupiah Diprediksi Melemah pada Kamis (21/7)

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga melihat, investor masih wait and see terhadap hasil keputusan RDG BI pada Kamis (21/7). Di sisi lain, pasar valuta asing dipengaruhi agresivitas The Fed menaikkan bunga di tahun ini, sebagai respons terhadap lonjakan inflasi AS.

Reny memperkirakan, rupiah pada Kamis (21/7) akan bergerak di kisaran Rp 14.943-Rp 14.998. Sementara proyeksi Lukman, rupiah ada di kisaran Rp 14.950-Rp 15.050.Rabu (20/7), rupiah di pasar spot melemah 0,09% ke Rp 14.990 dan menguat 0,05% di Rp 14.984 merujuk Jisdor.

Baca Juga: IHSG Naik ke 6.857 di Akhir Sesi I, Rabu (20/7), BMRI, BUKA, BBNI Top Gainers LQ45

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler