Perizinan Terhambat, Rio Tinto Mengulur Target Waktu Komersialisasi Proyek di Serbia

Selasa, 18 Januari 2022 | 14:55 WIB
Perizinan Terhambat, Rio Tinto Mengulur Target Waktu Komersialisasi Proyek di Serbia
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Rio Tinto di kantornya di Perth, Western Australia, 19 November 2015. REUTERS/David Gray/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LONDON. Rio Tinto pada Selasa (18/1) mengundurkan target waktu produksi proyek lithium senilai US$ 2,4 miliar di Serbia ke tahun 2027. Timeline mundur selama setahun karena perusahaan tambang Anglo-Australian itu menghadapi penundaan dalam perolehan izin prinsip dan protes sehubungan dengan masalah lingkungan.

Proyek lithium-borate yang berlokasi di dekat Loznica di lembah Jadar barat, Serbia,  membuka jalan bagi Rio Tinto menjadi pemasok lithium terbesar di Eropa setidaknya selama 15 tahun ke depan, di tengah tingginya permintaan terhadap mobil listrik.

Namun, keberadaan tambang tersebut menuai tentangan dari aktivis lingkungan dan masyarakat lokal yang mencemaskan kerusakan alam. Protes itu memaksa pemerintah daerah setempat tahun lalu untuk membatalkan rencana untuk mengalokasikan lahan untuk fasilitas tersebut.

Baca Juga: Makin Panas, Inggris Pasok Senjata Anti-Tank & Kanada Kirim Pasukan Khusus ke Ukraina  

Negara Balkan akan memutuskan apakah Rio Tinto dapat melanjutkan pengembangan tambang itu setelah pemilihan umum pada April, kata perdana menterinya kepada Reuters awal bulan ini.

"Kami sepenuhnya memahami kekhawatiran di antara beberapa pemangku kepentingan Serbia tentang dampak lingkungan dan kami akan terus terlibat untuk menunjukkan bahwa proyek telah mengembangkan solusi mitigasi dalam rencana proyek," kata Rio dalam sebuah pernyataan.

Berita itu juga muncul di saat hubungan antara Serbia dan Australia memanas setelah Negeri Kanguru mendeportasi Novak Djokovic, petenis nomor satu dunia, karena tidak divaksinasi terhadap Covid-19. Kegagalan berpartisipasi di Australia Open menghambat langkah Djokovic meraih rekor gelar Grand Slam ke-21.

Djokovic, bulan lalu, turut menyuarakan dukungan untuk protes terhadap Rio Tinto di Instagram, menurut seorang pengguna Twitter.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pergerakan Saham Sido Muncul (SIDO) Jelang Cum Dividen Hari ini, Senin  (10/11)
| Senin, 10 November 2025 | 05:26 WIB

Pergerakan Saham Sido Muncul (SIDO) Jelang Cum Dividen Hari ini, Senin (10/11)

Komitmen SIDO dalam pembagian dividen patut diapresiasi, karena itu memberi kepercayaan lebih bagi investor.

Fore Kopi Indonesia (FORE) Membuka Lebih dari 60 Gerai Baru
| Senin, 10 November 2025 | 05:20 WIB

Fore Kopi Indonesia (FORE) Membuka Lebih dari 60 Gerai Baru

Ritel kedai kopi dengan konsep premium affordable ini membukukan pendapatan sekitar Rp 1,04 triliun selama periode sembilan bulan 2025.

Atasi Perang Tarif, OJK Siapkan Batas Bawah Tarif IJP
| Senin, 10 November 2025 | 04:50 WIB

Atasi Perang Tarif, OJK Siapkan Batas Bawah Tarif IJP

OJK bersama asosiasi akan menetapkan batas bawah IJP guna menjaga iklim usaha yang sehat dan kompetitif.

IHSG Berada di Rekor Tertinggi, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 10 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Berada di Rekor Tertinggi, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,69% ke level 8.394,59 pada perdagangan Jumat (7/11). Ini adalah rekor penutupan tertinggi IHSG. 

Efek Tas dan Pena PM Jepang
| Senin, 10 November 2025 | 04:24 WIB

Efek Tas dan Pena PM Jepang

Kecenderungan pejabat yang gemar menonjolkan produk-produk asing menunjukkan lemahnya kepercayaan diri terhadap industri nasional.

Produksi Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Semakin Memanas
| Senin, 10 November 2025 | 04:20 WIB

Produksi Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Semakin Memanas

PGEO mencatatkan produksi energi yang disalurkan melalui PLTP Kamojang mencapai 1.326 Gigawatt jam (GWh) sepanjang sembilan bulan pertama 2025.

Pilihan Investasi Terbatas, Asuransi Syariah Andalkan SBSN
| Senin, 10 November 2025 | 04:15 WIB

Pilihan Investasi Terbatas, Asuransi Syariah Andalkan SBSN

Industri asuransi syariah dihadapkan pada pilihan investasi yang lebih terbatas dibanding pemain konvensional saat kondisi pasar berfluktuasi.

Rupiah di Awal Pekan Ini Berpotensi Menguat Terbatas
| Senin, 10 November 2025 | 04:13 WIB

Rupiah di Awal Pekan Ini Berpotensi Menguat Terbatas

Rupiah dipengaruhi sentimen cadangan devisa. Posisi cadangan devisa meningkat US$ 1,19 miliar dolar AS pada bulan Oktober 2025 

Kebut Penjualan Mobil hingga Ujung Tahun
| Senin, 10 November 2025 | 04:10 WIB

Kebut Penjualan Mobil hingga Ujung Tahun

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara wholesales pada bulan lalu mencapai 74.019 unit.

Emiten Migas Harus Kerja Keras Menjaga Margin
| Senin, 10 November 2025 | 04:10 WIB

Emiten Migas Harus Kerja Keras Menjaga Margin

Sebagian besar kinerja emiten minyak dan gas (migas) masih tertekan oleh pelemahan harga komoditas energi

INDEKS BERITA